Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan penjajah Israel, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi Masjid Al Aqsa dalam tindakan provokatif.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan penjajah Israel tampaknya menggelar salat di tempat suci Islam tersebut.
Dalam kunjungannya itu, Itamar Ben-Gvir ditemani oleh sekelompok tentara penjajah Israel.
Jemaah Palestina dilarang memasuki lokasi tersebut saat Ben-Gvir sedang berada disana.
“Saya datang kesini (Masjid Al Aqsa), ke tempat terpenting di negara penjajah Israel dan kepada masyarakat penjajah Israel, untuk melakukan doa agar para korban penculikan dapat kembali ke rumah mereka, namun, tanpa kesepakatan yang tidak sah dan juga penyerahan diri,” tuturnya.
Perkataannya merujuk pada kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas yang ditentangnya.
Peristiwa yang terjadi pada hari Rabu, tanggal 17 Juli 2024, waktu Palestina, itu menandai kelima kalinya Ben-Gvir menyerbu masjid dengan paksa sejak menjadi menteri penjajah Israel pada bulan Desember tahun 2022.
Itamar Ben-Gvir, yang merupakan pemimpin partai sayap kanan Otzma Yehudit itu terkenal dikarenakan mendorong para pemukim penjajah Israel untuk menyerbu Al-Aqsa.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Otoritas Palestina mengecam aksi publisitas Ben-Gvir sebagai provokasi yang tidak dapat diterima.
Baca Juga:
Krisis Akut, Warga Palestina di Yerusalem Mendapatkan Air Mengalir Selama 4 hingga 12 Jam per Minggu
Kantor berita Wafa mengatakan kementerian tersebut mengecam tindakan dan kebijakan sepihak pemerintah ekstremis penjajah Israel yang terus-menerus menentang hukum internasional dan kewajiban penjajah Israel sebagai kekuatan pendudukan di Yerusalem.
Juru Bicara resmi Kementerian, Sufian Qudah, menyampaikan bahwa tindakan militer penjajah Israel tersebut melanggar kesucian Masjid Al Aqsa.
“Dan merupakan pelanggaran yang nyata dan tidak dapat diterima terhadap hukum internasional serta status sejarah dan hukum Yerusalem dan situs-situs sucinya,” ucapnya.
Aktivis Palestina dari Yerusalem telah menyerukan kepada umat Islam untuk meningkatkan kehadiran mereka di Masjid Al Aqsa untuk mengusir serangan pemukim dan menantang ambisi penjajah Israel untuk mengendalikan dan melakukan Yahudisasi terhadap situs Islam tersebut.
Umat Yahudi menyebut area itu sebagai Temple Mount dan ada rencana untuk merobohkan masjid itu dan bangunan-bangunan Islam lainnya di sekitar Tempat Suci, termasuk Masjid Kubah Batu yang ikonik dan membangun sebuah kuil di tempat itu. (*/Mey)