Internasional, gemasulawesi – Saat gelombang pengunduran diri terus berlanjut di penjajah Israel, media lokal melaporkan bahwa Kepala Militer penjajah Israel, Herzi Halevi, telah menetapkan batas waktu Desember untuk mengajukan pengunduran dirinya sebab gagal mencegah infiltrasi 7 Oktober 2023 penjajab Israel oleh Hamas.
Lembaga penyiaran penjajah Israel menyatakan Herzi Halevi memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir tahun 2024 sambil menunggu selesainya investigasi atas kegagalan militer penjajah Israel dalam menanggapi serangan itu secara efektif.
Menurut laporan, Halevi mengungkapkan rencananya untuk mengundurkan diri selama percakapan dengan rekan-rekannya.
Baca Juga:
Mantan Direktur Shin Bet Penjajah Israel Membela Hak Warga Palestina untuk Melawan Pendudukan
Laporan tersebut menambahkan pada akhir Desember, Tel Aviv diperkirakan akan menyelesaikan penyelidikannya terhadap kegagalan tentara dalam menghentikan peristiwa 7 Oktober 2023.
Tentara juga diperkirakan telah menyelesaikan persiapannya untuk perang habis-habisan dengan Lebanon.
Kemungkinan pengunduran diri Halevi terjadi setelah Brigadir Jenderal Yossi Sariel, komandan Unit Intelijen tentara penjajah Israel 8200, mengumumkan pengunduran dirinya atas kegagalannya mencegah peristiwa 7 Oktober 2024, menurut media penjajah Israel.
Sariel adalah salah satu dari 7 pejabat tinggi, termasuk pejabat senior tentara penjajah Israel, yang mengundurkan diri setelah menghadapi kritik dari berbagai pihak sebab gagal melindungi orang.
Dilaporkan bahwa Sariel ditunjuk sebagai komandan unit pada Februari 2021.
Dalam 3 bulan terakhir, komanda Divisi Gaza tentara penjajah Israel, Brigadir Jenderal Avi Rosenfeld; seorang perwira intelijen di divisi Gaza; kepala Distrik Selatan badan keamanan Shin Bet, semuanya telah mengundurkan diri.
Pada tanggal 3 September, Tamir Yadai, yang merupakan kepala pasukan darat tentara penjajah Israel, mengundurkan diri karena alasan pribadi setelah 3 tahun menjabat.
Di sisi lain, protes pro-Palestina kemarin, 13 September 2024, terus mengganggu Pameran Angkatan Darat di Australia untuk hari ketiga.
Pameran pertahanan dan persenjataan selama 3 hari di Melbourne bagian tenggar menyaksikan protes besar-besaran menyusul perang penjajah Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. (*/Mey)