Internasional, gemasulawesi – Seorang mantan pejabat senior militer penjajah Israel mendesak penjajah Israel untuk menarik diri dari Jalur Gaza sesegera mungkin.
Mantan kepala operasi militer penjajah Israel, Mayjen Israel Ziv, menggambarkan situasi tersebut sebagai ‘rawa yang mengerikan’.
Menurut laporan, Mayjen Israel Ziv mengkritik perang yang sedang berlangsung.
“Penjajah Israel terjebak di Gaza dan berdarah-darah,” katanya.
Ziv, yang sebelumnya memimpin Divisi Gaza, menegaskan bahwa perang Gaza telah menjadi sumber stabilitas politik untuk Perdana Menteri dan pemerintahannya.
Dia menduga bahwa Benjamin Netanyahu mungkin memperpanjang perang untuk mempertahankan posisi politiknya dan menunda persidangan korupsinya, yang dapat berujung pada hukuman penjara.
Baca Juga:
Kepala Militer Penjajah Israel Dilaporkan Berencana Mengundurkan Diri pada Bulan Desember
Dia menambahkan setelah setahun mengalami yang disebutnya perang terpanjang dan paling melelahkan dalam sejarah penjajah Israel, negara tersebut mendapati dirinya terjebak dalam krisis keamanan berkelanjutan tanpa tanda-tanda akan berakhir.
Dia mencatat situasi tidak membaik dan tidak ada jalan yang jelas menuju penyelesaian.
Ziv menekankan perang, yang diklaim Netanyahu hampir menang 6 bulan yang lalu, kini tampaknya tidak berujung.
Baca Juga:
Mantan Direktur Shin Bet Penjajah Israel Membela Hak Warga Palestina untuk Melawan Pendudukan
Serangan penjajah Israel telah menggusur hampir seluruh penduduk wilayah itu di tengah blokade yang terus berlanjut dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Di sisi lain, 9 warga penjajah Israel terluka pada hari Minggu, tanggal 16 September 2024, dengan luka ringan ketika mereka bergegas ke tempat perlindungan setelah peluncuran rudal permukaan-ke-permukaan dari Yaman menuju penjajah Israel tengah.
Dalam pernyataan singkatnya, militer penjajah Israel menyampaikan setelah peringatan diaktifkan di penjajah Israel bagian tengah, sebuah rudal permukaan-ke-permukaan terdeteksi memasuki negara itu dari timur dan mendarat di area terbuka tanpa menyebabkan cedera apa pun.
“Rudal itu diluncurkan dari Yaman dan suara ledakan yang terdengar beberapa saat sebelumnya diakibatkan oleh rudal pencegat,” ucapnya.
Mereka menambahkan hasil pencegatan itu sedang diselidiki. (*/Mey)