Internasional, gemasulawesi – Rekaman video yang tersebar menunjukkan tentara pendudukan penjajah Israel mendorong atau melemparkan mayat 3 warga Palestina yang mereka bunuh dari atap gedung selama operasi militer di Qabatiya, sebuah kota di sebelah selatan Jenin, di Tepi Barat.
Kantor Berita Wafa kemarin, tanggal 20 September 2024, waktu Palestina, menyampaikan serangan besar-besaran yang berlangsung hampir sepuluh jam itu menyebabkan 7 orang warga Palestina tewas dan melukai 11 orang lainnya akibat peluru yang tajam.
Militer mengatakan ini merupakan insiden serius yang tidak sejalan dengan nilai-nilai IDF dan apa yang diharapkan dari prajurit IDF.
Baca Juga:
Komisaris UNRWA Peringatkan Penjajah Israel Telah Berhenti Memberikan Visa kepada Staf LSM
Militer juga mengonfirmasi bahwa pelanggaran itu sedang diselidiki.
“4 warga Palestina tewas selama penyerbuan itu dan tentara dari unit Duvdevan menggunakan taktik ‘panci presto’, meningkatkan tembakan untuk memaksa tersangka keluar dari gedung,” ujar mereka.
Serangan itu juga mencakup serangan pesawat nirawak yang menargetkan sebuah kendaraan di dekat kafe lokal dan menewaskan 2 pemuda, serta melukai seorang pemuda lainnya dan juga seorang anak.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan tentara memperlakukan 3 jenazah warga Palestina dengan buruk.
Dalam video itu, 3 tentara terlihat menyeret jenazah yang tidak bernyawa melintasi atap sebelum melemparkannya ke tepian, sementara pasukan lainnya ditempatkan di tanah di bawahnya.
Rekaman lainnya memperlihatkan atap di dekatnya, tempat tentara mengayunkan jenazah lain dengan anggota tubuhnya ke samping.
Dalam kejadian yang ketiga, seorang tentara menendang jenazah ke tepi atap, mengakibatkannya jatuh tidak terlihat.
Foto-foto dari tempat kejadian perkara menunjukkan buldozer militer beroperasi di dekat bangunan-bangunan tempat mayat-mayat tersebut dibuang.
Wartawan lain yang hadir juga melaporkan menyaksikan mayat-mayat didorong dari atap bangunan.
Tim Bulan Sabit Merah Palestina lalu menemukan jenazah Shadi Sami Zakarneh, yang merupakan salah satu dari 7 korban, dari sebuah rumah yang telah dibom dan dikepung oleh pasukan penjajah Israel.
Tim medis di pusat darurat kota tersebut mengonfirmasi kematian lainnya di kemudian hari akibat luka-luka yang diderita selama operasi. (*/Mey)