Internasional, gemasulawesi – Seorang pemuda Palestina terluka ketika pasukan penjajah Israel menyerbu Beita, selatan Nablus, di Tepi Barat yang diduduki.
Sumber-sumber mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa pasukan penjajah Israel menerobos masuk ke kota tersebut, berpatroli di jalan-jalannya dan menahan seorang pemuda.
Pasukan penjajah Israel terus memukulinya dengan kejam sebelum melepaskannya.
Di sisi lain, kelompok Hamas Palestina menyampaikan pihaknya bersama dengan Jihad Islam dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina lebih dekat dari sebelumnya ke kesepakatan gencatan senjata.
Baca Juga:
Penjajah Israel Bunuh 7 Anak dalam 1 Keluarga dalam Serangan Udara di Bagian Utara Jalur Gaza
Hamas juga menekankan penjajah Israel harus berhenti menetapkan persyaratan baru untuk potensi gencatan senjata.
Perwakilan Hamas berada di Kairo, Mesir, untuk membahas perang di Jalur Gaza, pembicaraan gencatan senjata dan rencana untuk Jalur Gaza pasca perang.
Optimisme muncul kembali atas kemungkinan kesepakatan minggu lalu ketika setelah pertemuan dengan Benjamin Netanyahu.
“Saya merasakan bahwa Perdana Menteri penjajah Israel siap untuk melakukan kesepakatan,” kata Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan.
Baca Juga:
Ratusan Perwira Mengundurkan Diri dari Tentara Pendudukan Penjajah Israel pada Tahun 2024
Sebelumnya, Benjamin Netanyahu terlihat menghalangi peluang gencatan senjata.
Di sisi lain, Benjamin Netanyahu membantah laporan tahanan Palestina Marwan Barghouti akan dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Kantor Perdana Menteri penjajah Israel menanggapi laporan bahwa keluarga Barghouti baru-baru ini mengunjungi Qatar untuk membahas pembebasannya ke Turki sebagai bagian dari kesepakatan tahanan.
Hamas dilaporkan menuntut pembebasan Barghouti sebagai bagian dari kesepakatan itu.
Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Membakar Sebuah Masjid di Bagian Utara Tepi Barat
Marwan Barghouti adalah tokoh Fatah terkemuka yang menjalani 5 hukuman seumur hidup di penjara penjajah Israel.
Dia dianggap sebagai salah satu kandidat utama untuk menggantikan Mahmoud Abbas sebagai pemimpin Otoritas Palestina.
Sementara itu, tentara penjajah Israel telah memaksa 2 warga Palestina untuk menghancurkan rumah mereka di selatan Yerusalem.
Kantor Berita Wafa melaporkan pemerintah kota yang seluruhnya penjajah Israel menekan Hani Shkeirat untuk menghancurkan sebagian rumahnya di lingkungan Jabal al-Mukaber setelah menyampaikan rumah tersebut dibangun tanpa izin.
Pemerintah kota juga memaksa Mahmoud Aqil untuk menghancurkan rumahnya di lingkungan Silwan, sebelah selatan Masjid Al-Aqsa, dengan dalih rumah itu dibangun tanpa izin. (*/Mey)