Bayi Palestina Kedua Dilaporkan Meninggal Akibat Kedinginan di Jalur Gaza

Ket. Foto: Seorang Bayi Palestina Meninggal Karena Kedinginan di Jalur Gaza
Ket. Foto: Seorang Bayi Palestina Meninggal Karena Kedinginan di Jalur Gaza Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Bayi Palestina kedua dinyatakan meninggal di Jalur Gaza pada hari Rabu, tanggal 25 Desember 2024, waktu setempat, akibat kedinginan setelah menderita di kamp pengungsian sementara di tengah pemboman penjajah Israel.

Bayi tersebut, yang baru berusia 2 minggu, diidentifikasi sebagai Sila Mahmoud al-Fasih, dan meninggal di daerah al-Mawasi yang terletak di sebelah barat Khan Younis di selatan Jalur Gaza.

Beberapa hari sebelumnya, pada hari Jumat pekan lalu, bayi lain yang bernama Aisha Adnan Sufyan al-Qassas juga meninggal karena kedinginan di kamp yang sama.

Kematian Al-Fasih telah memicu seruan luas agar penjajah Israel bertanggung jawab atas terciptanya kondisi buruk di Jalur Gaza lewat perintah evakuasi paksa, penghalangan bantuan, dan juga pemboman brutal yang terus berlangsung.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Hancurkan 2 Rumah dan Sebuah Toko Komersial di Yerusalem

Dalam sebuah video yang kemudian dibagikan secara luas di dunia maya, ayah al—Fasih menceritakan ketika dia bangun pada hari Rabu dan melihat putrinya membiru dan berdarah dari mulut serta hidungnya.

“Saya membawanya ke klinik yang berafiliasi dengan UNRWA dan berbicara dengan dokter yang memberitahu saya bahwa jantung bayi berhenti karena kedinginan,” katanya.

Sebagian besar penduduk Jalur Gaza telah mengungsi sejak penjajah Israel melancarkan perang di Jalur Gaza di tanggal 7 Oktober 2023.

Banyak keluarga yang terpaksa membuat tempat perlindungan darurat dalam kondisi kumuh yang memungkinkan terjadinya penyebaran penyakit.

Baca Juga:
UNRWA Sebut 1 Anak Palestina Terbunuh Setiap Jam di Gaza Akibat Agresi Penjajah Israel

Ramy Abdu, yang merupakan kepala pemantau hak asasi manusia Euro-Med, mengonfirmasi kematian al-Fasih di media sosial X sambil membagikan video ayahnya.

Menurut media, orang-orang yang mengungsi di daerah al-Mawasi dekat Laut Mediterania rentan terhadap badai dan juga angin, yang mana tenda-tenda mereka sering kali tersapu oleh ombak.

Banyak warga Palestina yang mengungsi menyampaikan kondisi yang keras dan cuaca dingin menyebabkan mereka mengalami nyeri tulang, sementara yang lain menyatakan mereka mengalami mimisan.

Banyak tenda yang terbuat dari potongan kain dan lembaran nilon dan banyak yang tidak mempunyai akses terhadap pakaian, selimut atau perlengkapan tidur. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

Pasukan Penjajah Israel Hancurkan 2 Rumah dan Sebuah Toko Komersial di Yerusalem

Sebuah toko komersial dan juga 2 rumah dihancurkan oleh pasukan penjajah Israel di Yerusalem serta menghancurkan banyak pohon zaitun.

UNRWA Sebut 1 Anak Palestina Terbunuh Setiap Jam di Gaza Akibat Agresi Penjajah Israel

1 anak Palestina, disebutkan oleh UNRWA, terbunuh setiap jam di Jalur Gaza akibat agresi penjajah Israel yang hingga kini masih berlangsung.

Betlehem Rayakan Natal untuk Tahun Kedua di bawah Bayang-Bayang Perang Gaza

Betlehem merayakan Natal untuk tahun kedua di bawah bayang-bayang genosida penjajah Israel yang dilakukan di Jalur Gaza.

Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap Dokter Yordania Saat Menuju ke Jalur Gaza untuk Misi Bantuan Medis

Seorang dokter Yordania ditangkap oleh pasukan penjajah Israel oleh tentara pendudukan penjajah Israel ketika menuju ke Jalur Gaza.

Otoritas Pendudukan Penjajah Israel Telah Mendirikan Sedikitnya 7 Pos Pemukiman Ilegal dalam 6 Bulan Terakhir di Area B Tepi Barat

Sedikitnya 7 pos pemukiman ilegal dalam 6 bulan terakhir di Area B Tepi Barat yang diduduki telah didirikan oleh otoritas penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.

Dugaan Pungutan Liar Pemerintah Desa pada Penambangan Ilegal di Desa Tombi Mencuat

Setelah Sipayo, Giliran Desa Tombi coba melegalkan pungutan terhadap pelaku tambang ilegal yang tertuang dalam berita acara berkop surat BPD


See All
; ;