Internasional, gemasulawesi – Jaksa Penuntut Umum penjajah Israel mengumumkan pembukaan penyelidikan kriminal terhadap istri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu, menyusul tuduhan yang diajukan terhadapnya oleh seorang anggota oposisi Knesset.
Departemen Kejaksaan Umum menyampaikan penyelidikan kriminal telah dibuka atas dugaan bahwa Sara Netanyahu melakukan tindak pidana.
Polisi penjajah Israel sedang melakukan penyelidikan bekerja sama dengan Departemen Kejahatan Dunia Maya dari Kejaksaan Umum.
Penyelidikan dibuka atas tuduhan bahwa Sarah Netanyahu berusaha mengintimidasi seorang saksi dan mencampuri kasus korupsi yang melibatkan suaminya.
Baca Juga:
Penjajah Israel Menerobos Masuk ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem di bawah Perlindungan Polisi
Naama Lazmi, yang merupakan anggota Knesset dari Partai Buruh, menuduh Sara menocba mengintimidasi seorang saksi dalam persidangan korupsi suaminya.
Sebelumnya, Jaksa Agung Gall Baharav-Miara dan Jaksa Negara Amit Aisman mengumumkan pada tanggal 26 Desember 2024 lalu bahwa mereka telah memerintahkan penyelidikan atas dugaan pelecehan saksi dan penghalangan keadilan.
“Penyelidikan itu menyangkut saksi utama dalam Kasus 1000, Hadas Klein, yang mengajukan pengaduan terhadap Sara Netanyahu setelah program itu ditayangkan,” kata media penjajah Israel.
Di sisi lain, juru bicara Jonathan Fowler mengatakan klinik dan sekolah yang dikelola oleh UNRWA terus beroperasi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki tetapi situasinya masih sangat tidak pasti karena 2 UU penjajah Israel secara efektif melarang organisasi itu.
Baca Juga:
Tim Penyelamat Palestina Temukan Jenazah 20 Warga Palestina yang Terbunuh di Jalur Gaza Utara
Dia mengatakan kepada media bahwa UU pertama melarang operasi UNRWA di wilayah yang dianggap oleh penjajah Israel sebagai wilayah kedaulatannya.
Dia menambahkan hukum yang kedua melarang semua kontak antara pejabat penjajah Israel dan UNRWA.
Dia memperingatkan hal ini menimbulkan potensi masalah yang sangat besar seraya mencontohkan penghancuran blok perumahan di Jenin oleh tentara penjajah Israel.
“Biasanya, kami akan tahu bahwa operasi militer akan datang dan kami akan dapat memastikan bahwa anak-anak sekolah aman tetapi kami tidak mempunyai kemungkinan untuk melakukan koordinasi,” ucapnya.
Baca Juga:
Penjajah Israel Membakar Sebuah Masjid di Komunitas Arab al-Mleihat Barat Laut Jericho Tepi Barat
Dia menyatakan pihaknya tidak diberitahu sebelumnya jadi selalu ada risiko untuk masyarakat dan populasi yang pihaknya layani, baik itu pasien maupun anak sekolah. (*/Mey)