Internasional, gemasulawesi – Menurut sumber setempat, sekelompok pemukim penjajah Israel menyerang rumah dan kendaraan warga Palestina pada hari Sabtu malam, tanggal 22 Februari 2025 waktu setempat, di daerah Masafer Yatta, selatan Hebron.
Seorang aktivis lokal, Osama Makhamreh, menyampaikan kepada media bahwa puluhan pemukim menyerang rumah dan kendaraan milik keluarga Al-Adra dan Rabai di daerah Abu Shaban dan Desa At-Tuwani di Masafer Yatta.
Pemukim diketahui melemparkan batu ke properti itu yang menyebabkan kerusakan pada beberapa kendaraan dan rumah.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan di antara penduduk Palestina setempat.
Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Mencuri Ternak dan Tangki Air Warga Palestina di Dekat Ramallah
Sementara itu, pasukan penjajah Israel memasang kawat berduri di sekitar beberapa rumah Palestina di kamp pengungsi Jenin pada hari Sabtu, membuat rumah-rumah tersebut tidak dapat diakses oleh penghuninya.
“Rumah-rumah itu, yang terletak di wilayah barat kamp, dikelilingi dengan kawat berduri, dan penghuninya dipindahkan secara paksa dan diberitahu bahwa mereka dilarang kembali sampai pemberitahuan lebih lanjut,” ujar sumber-sumber lokal.
Langkah ini dilakukan di tengah serangan militer penjajah Israel yang sedang berlangsung di kota dan kamp pengungsi yang telah memasuki hari ke-33 berturut-turut.
Serangan itu telah menyebabkan tewasnya 27 warga Palestina sementara puluhan lainnya terluka dan ditahan.
Di sisi lain, Espen Barth Eide, Menteri Luar Negeri Norwegia, dan Menlu Spanyol, Jose Manuel Albares, telah menegaskan kembali penentangan negara mereka terhadap rencana Donald Trump untuk menggusur warga Jalur Gaza.
Para menteri menyampaikan pernyataan itu pada hari Sabtu selama pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang diadakan di Johannesburg, Afrika Selatan.
Eide menyatakan kekhawatirannya mengenai pemindahan warga Palestina ke wilayah lain dan menyebutkan tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
Dia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas hidup warga Palestina, memastikan mereka memiliki negara merdeka sendiri, dan mendukung pembangunan kembali Jalur Gaza, yang telah hancur parah akibat agresi militer penjajah Israel, baik secara fisik maupun politik. (*/Mey)