Internasional, gemasulawesi – Menurut sumber setempat, pasukan penjajah Israel menghancurkan beberapa saluran listrik dan air di kota Qabatiya, selatan Jenin, pada tanggal 23 Februari 2025 waktu setempat.
Sumber-sumber melaporkan buldozer penjajah Israel menghancurkan jaringan listrik dan juga mencabut jaringan air di beberapa lingkungan kota.
Selain itu, buldozer militer penjajah Israel menghancurkan kendaraan dan properti lainnya di berbagai area kota.
Tentara penjajah Israel diketahui menyerbu kota tersebut pada hari Minggu dini hari tempat mereka mulai menghancurkan infrastruktur dan meratakan jalan.
Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Menyerang Rumah dan Kendaraan Warga Palestina di Selatan Hebron
“Pasukan penjajah Israel disertai dengan buldozer militer mulai menghancurkan jalan-jalan dan juga menghancurkan infrastruktur, khususnya di sekitar area Lapangan al-Quds,” ujar sumber-sumber lokal.
Sumber melanjutkan pasukan pendudukan juga menyerbu sejumlah bangunan dan rumah di kota tersebut, melakukan penggeledahan, menginterogasi penduduk, dan menutup dan menghancurkan Bundaran atau Lapangan Al-Shuhada di pintu masuk kota serta sebagian jalan Jenin-Nablus dengan gundukan tanah.
Selain itu, buldozer menghancurkan sebagian tembok Makam Syuhada yang merupakan makam 45 tentara Irak yang berperang melawan pendudukan penjajah Israel pada tahun 1948.
Pasukan penjajah Israel telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kegubernuran Jenin selama 34 hari, meninggalkan 27 korban jiwa, puluhan tahanan dan juga korban luka, serta kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada rumah, properti, dan juga infrastruktur.
Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Mencuri Ternak dan Tangki Air Warga Palestina di Dekat Ramallah
Di sisi lain, Menteri Pertahanan penjajah Israel, Israel Katz, menyampaikan dia telah memerintahkan tentaranya untuk tinggal di kamp pengungsi Tepi Barat yang diduduki selama tahun depan.
Dalam sebuah pernyataan, dia menyatakan sejauh ini 40.000 warga Palestina telah dievakuasi dari kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, dan Nur Shams, dan sekarang telah kosong dari penghuninya.
“Aktivitas UNRWA di kamp-kamp itu juga telah dihentikan,” ucapnya merujuk pada badan PBB untuk pengungsi Palestina yang telah dilarang oleh penjajah Israel.
Dia menegaskan pihaknya tidak akan kembali ke kenyataan yang terjadi di masa lalu.
“Kami akan terus membersihkan kamp-kamp pengungsi,” pungkasnya. (*/Mey)