Internasional, gemasulawesi – Di bawah perlindungan pasukan militer penjajah Israel, pemukim penjajah Israel menghancurkan lahan pertanian Palestina di Wadi al-Matwi yang merupakan wilayah tanah penting yang menghubungkan sekelompok desa Palestina dengan kota Salfit di Tepi Barat yang diduduki dan kota Bruqin.
Kantor berita Wafa melaporkan pada tanggal 15 Maret 2025 waktu setempat, para pemukim penjajah Israel menghancurkan lahan-lahan luas dan menebang sekitar 40 pohon zaitun milik petani Palestina.
“Para pemukim berupaya membangun jalan baru menuju pos paling depan ilegal penjajah Israel yang dikenal sebagai al-Ras,” ujar mereka.
Warga Palestina semakin sering menghadapi serangan dari pemukim di daerah itu dan dilarang melewatinya.
Baca Juga:
PBB Peringatkan Meningkatnya Kekerasan Pemukim Penjajah Israel di Tepi Barat
Di sisi lain, ketua Dewan Nasional Palestina, Rawhi Fattouh, pada hari Sabtu, 15 Maret 2025 waktu setempat, menekankan bahwa penerapan resolusi PBB mengenai pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya bersama dengan penarikan pendudukan penjajah Israel dari wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967 merupakan langkah mendasar menuju tercapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Dalam pernyataan yang dirilis, Fattouh menanggapi deklarasi terbaru para menteri luar negeri G7 yang menekankan perlunya cakrawala politik untuk rakyat Palestina tetapi tidak secara khusus menyebutkan pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Dia menyerukan agar sikap ini tidak hanya sekadar pernyataan tetapi juga mendesaknya untuk menjadi komitmen internasional sejati dan praktik aktif oleh masyarakat global.
Dia menekankan perlunya tekanan signifikan terhadap penjajah Israel untuk menghentikan pelanggaran dan serangan yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina dan tanah mereka.
Dia menerangkan solusi politik harus melibatkan pemulihan hak-hak nasional yang sah dari rakyat Palestina dan mengakhiri pendudukan, dicapai lewat negosiasi serius yang akan mengakhiri penderitaan rakyat Palestina yang sedang berlangsung.
Dia juga menggarisbawahi perlunya menetapkan gencatan senjata yang langgeng di Jalur Gaza, memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang segera dan tanpa hambatan ke wilayah yang terkepung dan membuka penyeberangan perbatasan untuk meringankan kesulitan sehari-hari yang dihadapi warga Jalur Gaza. (*/Mey)