Internasional, gemasulawesi – Pasukan khusus penjajah Israel menculik seorang warga dari Kota al-Ram yang terletak di sebelah utara Yerusalem pada hari Minggu malam, tanggal 27 April 2025 waktu setempat, setelah menyerbu kota tersebut dengan menyamar dengan mengenakan pakaian sipil.
Saksi mata melaporkan bahwa sekelompok tentara yang menyamar menculik warga Yerusalem Mansour Abu Gharbiyeh dari Kota al-Ram di Yerusalem yang diduduki.
“Mereka segera menarik diri dari tempat kejadian,” ujarnya.
Di sisi lain, politisi Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam Benjamin Netanyahu karena menyatakan bahwa gagasan mendirikan negara Palestina adalah ‘kebodohan’, dan mendesak persatuan Palestina serta diakhirnya ‘ilusi’ kompromi dengan pemerintah penjajah Israel.
Baca Juga:
9 Warga Sipil Palestina Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Khan Younis dan Kota Gaza
Dalam sebuah postingan di media sosial, dia mengatakan Netanyahu telah dengan jelas mengungkapkan bahwa tujuan normalisasi dengan dunia Arab adalah untuk melikuidasi perjuangan Palestina.
“Benjamin Netanyahu bertindak seperti ‘penguasa imperialis yang sombong di seluruh wilayah’,” ucapnya.
Sebelumnya, Benjamin Netanyahu menuturkan pendirian negara Palestina tidak akan membawa perdamaian.
“ Ide itu adalah kebodohan, tidak lebih dari sekadar kebodohan,” ungkapnya.
Dia melanjutkan penjajah Israel telah memutuskan untuk ‘menghindari Palestina’ dan tuntutan mereka akan sebuah negara dan bernegosisasi langsung dengan negara-negara Arab untuk menjalin hubungan formal dengan mereka.
Inisiatif Perdamaian Arab 2002 mensyaratkan pengakuan penjajah Israel terhadap berdirinya negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Tetapi Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menandatangani perjanjian diplomatik dengan penjajah Israel pada tahun 2020 meskipun pendudukan masih berlangsung.
Sudan juga setuju untuk bergabung dengan perjanjian normalisasi tetapi belum menjalin hubungan resmi dengan penjajah Israel.
Baca Juga:
Seorang Anak Laki-Laki Palestina Tewas setelah Ditembak Pasukan Penjajah Israel di Kota Yamoun
Sementara itu, Jonathan Whittall, Kepala kantor OCHA di wilayah Palestina yang diduduki memberikan gambaran suram tentang situasi di Jalur Gaza di mana kekurangan gizi meningkat karena pengepungan penjajah Israel. (*/Mey)