Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pasukan penjajah Israel memasang gerbang logam baru antara Desa Kifl Hares dan Hares yang terletak di barat laut Kota Salfit di Tepi Barat.
Sumber menyampaikan pada hari Selasa malam, tanggal 17 Juni 2025 waktu setempat, tentara penjajah Israel mendirikan gerbang logam baru di area antara kedua desa.
Menurutnya, ini membuat jalan tidak dapat lagi digunakan karena terblokir.
“Jalan yang dimaksudkan tersebut adalah satu-satunya jalan yang tersisa untuk mengakses Kota Salfit,” ujarnya.
Baca Juga:
Penjajah Israel Menyerang Pinggiran Kota Turmusayya di Timur Laut Kota Ramallah
Pasukan penjajah Israel telah menutup gerbang di pintu masuk utama Kifl Hares dan Hares yang sangat membatasi pergerakan penghuninya.
Sebelumnya, pada hari Selasa, 17 Juni 2025 waktu setempat, pasukan pendudukan memasang gerbang yang serupa di pintu masuk Deir Ballout di sebelah barat Salfit.
Sejak beberapa jam setelah pembebasan gelombang pertama tahanan Palestina sebagai bagian gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada bulan Januari lalu dan telah berakhir, pasukan penjajah Israel telah memperketat tindakan militer di seluruh Tepi Barat.
Hal tersebut dilkakukan dengan memisahkan dan mengisolasi kota-kota dan provinsi-provinsi satu sama lain menggunakan gerbang militer, penghalang, dan blok beton.
Baca Juga:
Komite Internasional Palang Merah Peringatkan Runtuhnya Sistem Medis di Jalur Gaza
Mereka diketahui telah secara ketat membatasi kebebasan bergerak warga Palestina di Tepi Barat melalui kombinasi kompleks sekitar 898 pos pemeriksaan tetap dan bergerak serta gerbang.
Hal itu termasuk dengan 18 gerbang yang telah dipasang sejak awal tahun 2025 dan 146 gerbang lainnya yang dipasang setelah 7 Oktober 2023, lebih dari 200 pangkalan militer, jalan khusus pemukim, dan berbagai penghalang fisik lainnya.
Tindakan yang dilakukan militer penjajah Israel ini sejalan dengan serangan yang sedang berlangsung oleh penjajah Israel di seluruh Tepi Barat untuk meneror warga Palestina dan mengusir mereka dari tanah mereka untuk merebutnya dan membangun koloni Yahudi ilegal yang memisahkan komunitas Palestina. (*/Mey)