Internasional, gemasulawesi – Para penjajah Israel menyerbu wilayah Mata Air Al-Auja yang terletak di utara Jericho dalam serangan lain yang menargetkan komunitas Badui di Lembah Yordan.
Seorang pejabat di Organisasi Al-Baydar untuk Pembelaan Hak-Hak Badui, Hassan Malihat, menyampaikan kepada media bahwa para penjajah Israel pada hari Rabu malam, tanggal 18 Juni 2025 waktu setempat, menyerbu daerah itu.
“Sebagai bagian dari pelanggaran yang sedang berlangsung yang menargetkan komunitas Badui di Lembah Yordan, mereka juga menggembalakan domba-doma mereka dengan menggunakan persediaan makanan ternak milik Badui,” terangnya.
Dia mencatat tindakan yang dilakukan tersebut terjadi di bawah perlindungan pasukan penjajah Israel.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menutup Kembali Pintu Masuk Desa Al Manshiya di Tenggara Bethlehem
Menurutnya, ini dimaksudkan untuk menekan penduduk dan mendorong mereka ke arah pengungsian paksa.
Dia menekankan bahwa serangan yang terus berlangsung ini memperburuk penderitaan penduduk Palestina dan merusak prospek stabilitas di wilayah itu.
Dia juga menyerukan upaya untuk memperkuat keteguhan komunitas Badui dan menegakkan hak mereka untuk tetap berada di tanah mereka dalam menghadapi kebijakan pengusiran dan penindasan.
Di sisi lain, pada waktu yang sama, pasukan penjajah Israel juga menahan 2 warga Palestina dari Kota Meithalun yang terletak di sebelah selatan Kota Jenin di Tepi Barat.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menyerbu Komunitas Wadi al-Jawaya di Masafer Yatta Hebron Tepi Barat
Sumber setempat menyampaikan pasukan mendatangi 2 rumah di kota tersebut, mendobrak masuk, kemudian membuat kekacauan di dalam rumah dan kemudian menangkap 2 orang warga Palestina.
Pada dini hari, pasukan infanteri penjajah Israel menggeledah beberapa rumah, menginterogasi penghuninya, mengambil alih rumah lain, dan mengubahnya menjadi pos militer.
Hingga kini, agresi penjajah Israel masih terus berlangsung di Jalur Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 55.000 warga Palestina tewas dengan sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Ratusan ribu orang juga dilaporkan terluka dengan banyak orang yang masih tertimbun di reruntuhan. (*/Mey)