Kesehatan, gemasulawesi – Bipolar adalah masalah kejiwaan yang dapat mempengaruhi suasana hati dan mood seseorang. Yang umum dialami penderita Bipolar adalah saat merasa sangat senang, mendadak menjadi sangat sedih.
Gangguan bipolar terus meningkat setiap tahunnya. Tingkat stres yang tinggi atau pengalaman buruk yang dialami seseorang sangat berpengaruhi dalam hal ini.
Gangguan suasana hati bipolar memengaruhi setidaknya 5,7 juta orang berusia di atas 18 tahun, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat.
Baca: 4 Kelemahan Tipe Kepribadian INFP
Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, setidaknya 5,7 juta orang berusia di atas 18 tahun terkena gangguan bipolar.
Tidak hanya dipicu oleh stres, ternyata gangguan bipolar juga bisa terjadi karena faktor genetik yang diturunkan dari orang tua.
Anak-anak atau remaja diperkirakan 14 kali lebih mungkin mengalami gejala bipolar, dan menurut penelitian dari Archives of General Psychiatry, seorang anak 2-3 kali lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan atau perubahan suasana hati, seperti sebagai depresi.
Baca: Evos Legend, Fakta dan Sejarah Si Macan Asia
Penelitian Burmaher juga menunjukkan bahwa hingga 10,6 persen anak dari orang tua dengan gangguan bipolar memiliki gangguan spektrum bipolar, dengan gejala mulai dari yang ringan hingga yang parah.
Namun, hal ini tidak serta-merta mendiagnosa anak yang terlahir dari ibu yang mengidap Bipolar akan mengalami hal yang sama.
Faktor lingkungan sosial dan pola asuh yang baik dapat menghindarkan anak dari resiko gangguan Bipolar.
Baca: Ternyata Sulteng Provinsi Satu-Satunya yang Pernah Diundang ke Presidensi G20
Di Indonesia sendiri Bipolar mulai marak diperbincangkan sejak artis cantik Marshanda didiagnosa menjadi penderita gangguan ini.
Marshanda pun masih terus berusaha untuk sembuh hingga saat ini. Ia rutin melakukan konsultasi psikolog, terapi, dan pengobatan lainnya sampai ke luar negeri. (*/Suheltia)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News