Nasional, gemasulawesi - Suparmin dan Sariyem, pasangan suami istri lansia asal Kabupaten Sragen, akhirnya dapat merasakan lega setelah menantikan puluhan tahun untuk mewujudkan impian mereka ke Tanah Suci.
Perjalanan panjang Suparmin dan Sariyem penuh liku dan pengorbanan.
Namun pada akhirnya, keberangkatan Suparmin dan Sariyem menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dan keyakinan dapat mengatasi segala rintangan.
Awalnya, Suparmin memulai karirnya sebagai seorang dselama 5 tahun.
Baca Juga:
Arus Lebaran Lancar, Menhub Sebut Salah Satu Faktor yang Mendukung Adalah Program Mudik Gratis
Penghasilannya tidak seberapa dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Waktu itu sulit untuk membeli makanan, bahkan hanya gaplek saja," kenang Suparmin dengan raut wajah penuh nostalgia saat ditemui di Embarkasi Solo.
Merasa hidup semakin sulit, Suparmin kemudian memutuskan untuk beralih profesi menjadi seorang tukang ojek.
Meskipun pekerjaan ini lebih menghasilkan, namun tetap saja ia harus bekerja keras siang dan malam untuk mencukupi kebutuhan hidup dan juga biaya sekolah ketiga anaknya.
Namun, di tengah kesibukan dan kesulitan hidup, Suparmin tidak pernah kehilangan harapan untuk mewujudkan impian suci ke Tanah Suci.
Ia mulai menabung sebagian dari penghasilannya, meskipun jumlahnya terbilang kecil.
"Saya sisihkan sebagian penghasilan untuk daftar naik haji bersama istri," tutur Suparmin dengan penuh semangat.
Dengan kesabaran dan ketekunan, Suparmin juga berhasil membeli seekor sapi untuk dibudidayakan.
Seiring berjalannya waktu, sapi-sapi yang dipeliharanya semakin bertambah hingga mencapai 3 ekor.
Suparmin dan istrinya akhirnya berhasil mendaftar haji pada tahun 2012 berkat hasil penjualan sapi-sapi mereka yang didapatkannya dulu dari hasil tukang ojek.
"Ketika itu saya sangat bersyukur dan bahagia, akhirnya saya bisa mewujudkan keinginan saya untuk berhaji bersama istri," ungkapnya sambil tersenyum bahagia.
Keberkahan dari mendaftar haji membawa berkah bagi Suparmin dan Sariyem.
Setelah melaksanakan ibadah haji, Suparmin mulai mendapatkan rezeki yang lebih lancar.
Ia bahkan mampu membeli kios di pasar untuk membuka usaha bersama istri, dan dari sinilah penghasilan mereka semakin meningkat.
Hingga pada tahun 2023, meskipun usia mereka sudah lanjut, Suparmin yang berusia 75 tahun dan istrinya yang telah memiliki 11 cucu ini, masih tetap bersemangat.
Mereka mendapatkan panggilan untuk melaksanakan ibadah umrah bersama-sama.
"Sebelum berangkat haji, saya mendapatkan rezeki yang cukup untuk umrah bersama istri," ucapnya dengan rasa syukur.
Dan akhirnya, pada tahun ini, impian mereka benar-benar terwujud.
Dengan penuh haru dan rasa syukur, Suparmin dan Sariyem berangkat menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci, mengukir kisah inspiratif dari perjuangan dan ketabahan mereka sepanjang hidup.
Kisah Suparmin mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad yang kuat dan selalu berserah diri kepada kehendak Allah SWT. (*/Shofia)