Ramai di Media Sosial! Bule Asal Italia Plesetkan IKN Jadi Ibu Kota Koruptor dan Nepotisme, Beri Kritikan Pedas Soal Ini

Pernyataan bule asal Italia yang sebut IKN sebagai Ibu Kota Koruptor dan Nepotisme ini jadi sorotan.
Pernyataan bule asal Italia yang sebut IKN sebagai Ibu Kota Koruptor dan Nepotisme ini jadi sorotan. Source: Foto/Tangkap layar Twitter @yaniarsim

Nasional, gemasulawesi - Video viral seorang bule yang mengkritik proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. 

Pria yang mengaku sebagai reporter asal Italia tersebut dalam videonya menyebutkan bahwa pembangunan IKN akan selesai pada Agustus 2024.

Namun ia mengklaim bahwa hingga saat ini belum ada air yang tersedia untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan buang air di kawasan IKN tersebut.

Dalam video yang diunggah akun Twitter @yaniarsim, bule tersebut menyebut IKN sebagai "Ibu Kota Koruptor dan Nepotisme" dengan nada sindiran yang tajam. 

Baca Juga:
Terus Mendapat Kecaman, 5 Anak yang Viral Usai Buat Video Hina Penderitaan Anak-Anak Palestina Sampaikan Permintaan Maaf

Ia menggunakan bahasa Indonesia yang terbata-bata dan menyampaikan bahwa pembangunan di IKN akan menyebabkan ketimpangan sosial yang signifikan. 

Ia mengkritik proyek tersebut dengan menunjukkan bahwa fasilitas mewah seperti hotel untuk pejabat sedang dibangun di lokasi yang dulunya merupakan gunung yang telah dipangkas, sementara rakyat biasa diprediksi akan tinggal di gubuk-gubuk.

“Di sana akan dibangun hotel, di situ akan dibangun rumah-rumah, dan kalian mungkin akan tinggal di sini saja. Kalian akan tinggal di situ dan nanti akan dibangun gubuk-gubuk untuk rakyat jelata,” ungkapnya.

Selain itu, bule tersebut juga menyinggung masalah penyediaan air di lokasi pembangunan IKN. 

Baca Juga:
Mahfud MD Kritik Pedas Penanganan Kasus Pembunuhan Vina yang Tak Kunjung Selesai Sejak 2016, Singgung Soal Permainan Hukum di Indonesia

Ia menyatakan bahwa pipa-pipa air harus didatangkan dari Jakarta karena tidak ada sumber air yang memadai di sana, yang semakin memperparah kondisi hidup pekerja dan penduduk sekitar yang bergantung pada air untuk kebutuhan dasar. 

Video tersebut ditutup dengan pernyataan sinis bahwa dalam dua bulan semuanya akan selesai dengan 'bim salabim', seolah-olah menggambarkan bahwa janji penyelesaian proyek dalam waktu singkat adalah sesuatu yang tidak realistis.

“Dua bulan lagi semuanya akan berubah ‘bim salabim’, pada bulan Agustus semuanya akan selesai,” ujarnya.

Konten video ini memancing reaksi yang beragam dari warganet. 

Baca Juga:
Banyak yang Terluka, 5 Orang Dikabarkan Tewas dalam Serangan Pasukan Penjajah Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat

Beberapa merasa bahwa pria tersebut menyebarkan informasi yang tidak benar (hoax) dan merusak citra Indonesia. 

Mereka menganggap kritik tersebut sebagai bentuk intervensi asing yang tidak perlu dalam urusan dalam negeri. 

“Miris banget ya ada orang yang hina Indonesia dan orang asli Indonesianya ikut dukung menghina. Harusnya kalian marah, sekurang-kurangnya Indonesia jangan mau Negara kalian dihina,” ungkap akun @kum***.

Namun, ada juga warganet yang setuju dengan kritik yang disampaikan, menilai bahwa apa yang dikatakan bule tersebut adalah rasional dan sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan. 

Baca Juga:
Serangan Masih Berlanjut, Hampir 80 Persen Penduduk Gaza Dilaporkan Kehilangan Anggota Keluarga dalam Perang

“Bener si yang diomongin,” ungkap akun @ftr***.

Mereka merasa kritik tersebut mencerminkan kekhawatiran yang sah tentang transparansi dan keadilan dalam pelaksanaan proyek besar seperti IKN.

Reaksi warganet yang beragam menunjukkan adanya ketidakpuasan dan kekhawatiran tentang transparansi dan manajemen proyek pembangunan IKN. 

Banyak yang merasa bahwa kritik terhadap proyek tersebut perlu ditanggapi dengan serius oleh pemerintah dan pihak terkait. 

Hal ini menyoroti pentingnya keterbukaan informasi dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk menjawab kritik dan memastikan bahwa proyek pembangunan berjalan sesuai rencana dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Dilaksanakan di IKN, Majelis Rakyat Papua Telah Mengajukan Permintaan kepada Presiden Jokowi agar Diundang dalam Upacara 17 Agustus

Majelis Rakyat Papua telah meminta agar diundang dalam upacara 17 Agutus 2024 yang diadakan di IKN kepada Presiden Jokowi.

Jelang Pilkada 2024, Khofifah Sebut Sebaiknya Media Sosial Digunakan untuk Menyebarkan Hal yang Positif dan Menyejukkan

Khofifah Indar Parawansa menyatakan medsos sebaiknya dipakai untuk menyebarkan hal yang menyejukkan mengingat Pilkada sebentar lagi.

Terkait Transportasi, Menteri Perhubungan Meminta Menteri dan Pejabat Eselon I Menggunakan Kendaraan Listrik di IKN

Budi Karya Sumadi mengungkapkan permintaannya agar para pejabat seperti menteri dan pejabat eselon I memakai kendaraan listrik di IKN nanti.

Hadirnya Gocar dan Gojek di Kawasan IKN di Kalimantan dan Sulawesi Menuai Pro dan Kontra, Warganet Pertanyakan Komitmen Pemerintah

Kehadiran GoCar dan Gojek di Kawasan IKN Kalimantan dan Sulawesi menimbulkan pro dan kontra. Singgung soal komitmen pemerintah.

Sayidah Nailaturahman, Siswi SMAN 61 Jakarta Ini Dilaporkan Hilang Sejak 4 Hari Lalu, Polisi Bagikan Ciri-Ciri Fisiknya

Polisi jelaskan ciri-ciri Sayidah Nailaturahman, seorang siswi SMAN 61 Jakarta yang dilaporkan hilang sejak empat hari lalu dari rumahnya.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;