Luwu, gemasulawesi - Nasib tragis menimpa seorang warga Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, bernama Sariati (38 tahun).
Hal ini terjadi setelah Sariati dinyatakan meninggal dunia usai diserang dan ditelan ular piton raksasa berukuran 8 meter.
Kejadian mengerikan ini terjadi di area hutan Dusun Balatana, Desa Siteba, ketika Sariati sedang dalam perjalanan untuk membeli obat bagi anaknya yang sedang sakit.
Menurut keterangan Sekretaris Desa Siteba, Iyang, Sariati awalnya berangkat kaki melewati hutan menuju rumah saudaranya untuk meminta bantuan dalam pembelian obat.
Namun, ketika Sariati tidak kembali, keluarga mulai mencari keberadaannya.
"Dari penjelasan keluarga korban, ia berencana meminta bantuan kepada saudaranya untuk membeli obat anaknya. Karena rumah saudaranya terletak jauh, korban harus menempuh perjalanan kaki melintasi hutan. Setelah ia tidak kembali, keluarga mulai mencari," ujarnya, dikutip pada Kamis, 4 Juli 2024.
Suami Sariati, Adiansya (30 tahun), pertama kali menemukan ular piton dengan perut membengkak di hutan.
Ia pun menduga jika ular piton tersebut telah menelan Sariati.
Warga setempat, bersama dengan bantuan pemerintah desa dan Babinsa, akhirnya memutuskan untuk membelah perut ular itu dan dugaan Adiansya pun terbukti.
Dalam kondisi yang mengharukan, jasad Sariati ditemukan di dalam perut ular piton tersebut, sudah tidak bernyawa.
Danramil Walenrang, Kapten Inf Takdir, memperingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati ketika berada di hutan atau perkebunan.
Wilayah tersebut masih alami dan memiliki keberadaan binatang buas yang dapat mengancam keselamatan jiwa manusia.
Kapolsek Walenrang, AKP Idul, menjelaskan kronologi kejadian tragis ini yang menimpa Sariati, seorang ibu rumah tangga dari Dusun Balatana terjadi sekitar pukul 10.30 WITA.
"Saat di tengah jalan, ditemukan celana panjang dan sandal korban. Suami korban kemudian mencari sekitar tempat tersebut dan menemukan seekor ular piton sekitar 10 meter dari jalan setapak, tempat di mana korban diterkam," ungkap Idul.
Kepergian Sariati ini menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga dan juga memantik perhatian publik akan pentingnya kehati-hatian saat beraktivitas di lingkungan alami yang masih liar.
Meskipun upaya evakuasi dilakukan dengan cepat setelah menemukan Sariati, namun nyawa ibu beranak tersebut sudah tidak dapat diselamatkan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua orang akan bahaya yang ada di sekitar kita, terutama di daerah yang masih dipenuhi dengan flora dan fauna liar. (*/Shofia)