Kedua Orangtuanya Tunanetra, Anak di Semarang Ini Ditolak PPDB SMA Negeri Jalur Afirmasi hingga Terancam Tak Bisa Sekolah, Begini Ceritanya

Anak pasutri tunanetra di Semarang ini terancam tak sekolah gegara ditolak sistem PPDB 2024 saat mendaftar jalur afirmasi.
Anak pasutri tunanetra di Semarang ini terancam tak sekolah gegara ditolak sistem PPDB 2024 saat mendaftar jalur afirmasi. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Nasional, gemasulawesi - Kisah seorang anak yang gagal dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi perhatian utama dalam beberapa waktu terakhir. 

Anak yang gagal dalam PPDB tersebut adalah Vita Azahra, seorang remaja berusia 15 tahun yang berasal dari Semarang. 

Dia merupakan lulusan dari SMP Negeri 33 Semarang dan berasal dari keluarga kurang mampu. 

Vita memiliki harapan besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA negeri melalui jalur afirmasi, yang seharusnya memberikan kesempatan bagi anak-anak dari latar belakang ekonomi yang terbatas.

Baca Juga:
Setelah Adanya Perintah Penjajah Israel, Evakuasi Mendesak Dilakukan Warga Palestina di Kota Gaza

Namun, harapannya untuk diterima di SMA Negeri 9 Semarang atau SMA Negeri 15 Semarang pupus ketika dia ditolak oleh sistem PPDB. 

Hal ini mengecewakan kedua orang tuanya, Warsito (39) dan Uminiya (42), yang merupakan pasangan suami istri penyandang tunanetra. 

Keduanya mengandalkan pekerjaan sebagai penyedia jasa pijat di rumah kontrakan mereka di Jalan Gondang Raya 17, Kelurahan Tembalang, Kota Semarang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kesulitan utama yang dihadapi Vita dan keluarganya adalah kesalahan administratif yang menghambat proses pendaftaran melalui jalur afirmasi. 

Baca Juga:
Bersama Sekelompok Warga, Wakil Menteri Tenaga Kerja Palestina Dilaporkan Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Kota Gaza

Menurut mereka, data yang diperlukan untuk memenuhi syarat jalur afirmasi tidak sesuai dengan yang mereka miliki, sehingga Vita tidak dapat bersaing secara adil dalam proses pendaftaran PPDB. 

Mereka menyalahkan Dinas Sosial setempat atas kesalahan tersebut, yang dianggap sebagai faktor utama dalam kegagalan anak mereka untuk masuk ke sekolah yang diinginkan.

PPDB 2024 di Jawa Tengah menyoroti tantangan yang dihadapi oleh calon siswa dari keluarga kurang mampu, serta dari latar belakang keluarga dengan disabilitas. 

Hal ini menunjukkan pentingnya adanya keadilan dalam akses pendidikan, di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa terkendala oleh faktor ekonomi atau fisik.

Baca Juga:
Mulai Dilaksanakan Awal 2021, Bupati Sebut Upland Project Kabupaten Gorontalo Akan Ada Perpanjangan hingga 2026

Kejadian ini juga menggarisbawahi perlunya sistem pendidikan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan individu yang beragam. 

Pentingnya keakuratan data dan transparansi dalam proses administratif seperti PPDB menjadi krusial untuk memastikan bahwa semua anak memiliki akses yang setara dan adil dalam pendidikan mereka. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
PPDB Tahun Ajaran Baru, Sekda Sulawesi Tenggara Sebut Penyelenggaraan Harus Tetap Berorientasi pada Pelayanan yang Adaptif

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berpesan pelaksanaan PPDB tahun ajaran baru harus tetap memiliki orientasi pelayanan adaptif.

Syarat Zonasi PPDB Sebabkan Tingginya Mobilitas Penduduk

Pemerintah mencatat semester pertama 2021, mobilitas penduduk berpindah dari satu provinsi ke provinsi lain meningkat, melonjak Juni ini.

Banggai Terapkan PPDB Sistem Zonasi

Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, mulai terapkan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB sistem zonasi dan prestasi.

Disdikbud Minta Mekanisme PPDB Hindari Tatap Muka

Disdikbud Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, melayangkan surat agar seluruh sekolah menyusun mekanisme PPDB hindari tatap muka.

Usai Kabar Siswinya Tak Naik Kelas Viral, Disdik Sumatera Utara Sebut Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan Terancam Dicopot, Ini Alasannya

Disdik Sumatera Utara menilai Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan terancam dicopot karena dianggap lalai terkait siswinya yang tak naik kelas.

Berita Terkini

wave

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.

Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Dukung Program Prioritas dan Operasional K/L

Kementerian Keuangan buka blokir anggaran untuk program prioritas, operasional K/L, dan percepatan penyerapan belanja negara.

Kebijakan Penempatan Dana Rp200 Triliun Mulai Berdampak, Purbaya: Likuiditas Meningkat, Ekonomi Bergerak

Menkeu Purbaya yakin penempatan dana di lima bank berhasil dorong likuiditas, turunkan bunga, dan gerakkan ekonomi.

Bahlil Tekankan Loyalitas Kader Golkar: Kawal Program Presiden, Jangan Jauh dari Rakyat

Ketum Golkar Bahlil minta kader dukung program Presiden, susun anggaran pro rakyat, dan hadir di tengah masyarakat.


See All
; ;