Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, penduduk dan pengungsi Palestina melakukan evakuasi mendesak atau sedang mengungsi dari beberapa bagian Kota Gaza setelah tentara penjajah Israel memerintahkan mereka untuk segera pindah dari lingkungan Tuffah, Daraj dan Kota Tua.
Dikabarkan jika daerah tersebut dekat dengan lingkungan Shujaeya dimana pertempuran hebat sedang terjadi.
Dalam keterangan pada tanggal 7 Juli 2024, mereka yang mengungsi menyampaikan bahwa militer penjajah Israel tidak berhenti menembakkan peluru tajam dan artileri saat mereka melarikan diri.
Evakuasi dilakukan beberapa hari setelah perintah evakuasi yang serupa dikeluarkan untuk wilayah timur Khan Younis.
Di sisi lain, RS Nasser, yang berada di Khan Younis yang berada di Jalur Gaza bagian selatan, menyatakan kemarin, 7 Juli 2024, bahwa jenazah 3 warga Palestina diambil dari daerah dekat perbatasan Karem Abu Shalem atau Kerem Shalom dengan penjajah Israel.
“Para pria itu diborgol dan seorang reporter juga melihat salah satu jenazah dengan tangan terikat,” kata mereka.
Paman salah satu korban meninggal, Abdel-Hadi Ghabaeen, menyampaikan para pria tersebut bekerja untuk mengamankan pengiriman bantuan kemanusiaan dan barang dagangan melalui penyeberangan.
“Saya melihat tentara penjajah Israel menahan mereka pada hari Sabtu dan mayat-mayat itu menunjukkan tanda-tanda pemukulan, dengan salah satunya mengalami patah kaki,” ujarnya.
Militer penjajah Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan itu.
Di sisi lain, juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, menantang militer penjajah Israel atas invasi 9 bulan yang mereka lakukan di Jalur Gaza, dengan mengatakan tujuan belum tercapai.
Dalam rekaman pidatonya yang disiarkan kemarin, tanggal 7 Juli 2024, dia mengatakan pihaknya berhasil merekrut pejuang baru selama perang dan merehabilitasi kemampuan penting.
“Kami juga menyiapkan penyergapan dan mendaur ulang sisa-sisa musuh penjajah Israel, serta 24 brigade kami, bersama dengan faksi perlawanan, bertempur selama 9 bulan, dari Beit Hanoon paling utara hingga Rafah paling selatan,” tuturnya.
Dia menambahkan telah menjadi jelas untuk ‘Anda’ dan seluruh dunia bahwa ‘kemenangan mutlak’ yang diklaim Netanyahu hanyalah kemenangannya dalam menyingkirkan para penentangnya dan mempertahankan kekuasaan dengan mengorbankan putra-putra ‘Anda’. (*/Mey)