Nasional, gemasulawesi – Sudaryono, yang merupakan Wakil Menteri Pertanian, menyampaikan pihaknya tengah menggencarkan konsep urban farming dalam program KRPL atau Kawasan Rumah Pangan Lestari.
Program ini adalah bentuk kerja sama Kementerian Pertanian bersama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal atau Kemendes PDT.
Dalam keterangannya, Sudaryono mengungkapkan bersama dengan kepala desa, pihaknya telah berkumpul dengan Kementerian Desa.
Di Kementerian Desa, ada anggaran dana desa yang 20%-nya untuk penyiapan ketahanan pangan bergizi.
“Dari 20% itu kita harapkan untuk mendukung program KRPL,” katanya.
Dia menerangkan lewat program KRPL ini, masyarakat diberdayakan agar dapat menyediakan sumber pangan dan juga gizi dengan beternak dan bertani di pekarangan rumah.
Dia menyatakan urban farming itu artinya memanfaatkan setiap jengkal lahan yang dimiliki.
“Di kota dapat. Dengan peralon, orang dapat memanen sawi,” ucapnya.
Tanaman seperti tomat, cabai, bumbu-bumbu, buah-buahan, dan timun dapat juga ditanam di rumah.
Selain itu, juga beternak ayam, ayam potong, ayam petelur, dan kambing.
Menurut Sudaryono, program ini memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan juga gizi masyarakat rumah tangga serta memperkuat ketahanan pangan lokal demi menyokong program makan bergizi gratis.
Dia menilai konsep urban farming ini mudah diterapkan oleh masyarakat.
“Pertanian adalah sektor yang mudah ditekuni oleh berbagai kalangan,” pungkasnya.
Dia menyatakan dia kira tidak ada yang tidak bisa.
“Itu tadi, pertanian itu adalah satu industri yang memiliki cara yang tidak rumit. Tinggal mau kerjakan dan contohnya banyak, di TikTok ada, di YouTube ada. Hanya mau atau tidak,” tandasnya.
Di sisi lain, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian.
Program tersebut adalah mencetak banyak orang kaya baru dari sektor pertanian. (*/Mey)