Nasional, gemasulawesi - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas), baru-baru ini menuai perhatian dari berbagai pihak, termasuk pegiat media sosial Said Didu.
Dalam kunjungannya ke kebun tebu di Gondanglegi, Malang, Jawa Timur, pada Kamis 19 Desember 2024, Zulhas menyatakan bahwa petani di Indonesia tidak terurus selama 28 tahun terakhir.
Menurut Zulhas, kondisi ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dari para pemimpin negara.
Ia pun meminta petani untuk berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya berpihak kepada petani melalui berbagai kebijakan pemerintahannya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Said Didu memberikan tanggapan keras melalui cuitannya di akun X atau Twitter resminya pada Jumat 20 Desember 2024.
Dalam cuitannya, Said Didu menyebut Zulhas sebagai "penjilat ulung."
Ia menilai bahwa pernyataan Zulhas seperti bentuk sanjungan yang berlebihan terhadap atasan.
“Orang ini betul-betul PENJILAT ULUNG,” tulis Said Didu sambil mengunggah ulang berita yang memuat pernyataan Zulhas.
Tidak berhenti di situ, Said Didu juga mengkritik Zulhas atas inkonsistensi pernyataannya.
Ia menilai bahwa dengan menyebut petani tidak terurus selama 28 tahun, Zulhas juga secara tidak langsung mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi tidak mengurus petani, padahal Zulhas sebelumnya sering memuji Jokowi.
Said Didu melanjutkan kritiknya dengan mengingatkan Zulhas untuk lebih bijak dalam berkomentar.
“Sebelumnya puja-puji Jokowi, skrg katakan 28 thn petani tdk diurus, artinya tmsk tdk diurus Jokowi,” tulisnya.
Ia menambahkan pesan langsung kepada Zulhas, “Pak @ZUL_Hasan yth, kurangi dikitlah keahlian menjilatnya.”
Kritik tajam ini menunjukkan kekesalan Said Didu terhadap pernyataan yang dianggapnya tidak konsisten dan sarat dengan kepentingan politik.
Tidak hanya Said Didu, warganet juga ikut memberikan tanggapan atas pernyataan Zulhas dan cuitan Said Didu.
Banyak yang sepakat dengan kritik Said Didu, bahkan beberapa balasan warganet juga mengandung nada sinis.
"@ZUL_Hasan; enak ya menjilat?? dapet berapa proyek? anak, mantu... dapaat jatah proyek," tulis akun @emi***.
Sementara itu, akun @jko*** menulis, “Ya cuma itu keahliannya.”
Sedangkan akun lain, @fan***, menyindir, “Kalau gak gitu gak jadi menteri...”
Komentar-komentar ini mencerminkan reaksi keras warganet terhadap pernyataan Zulhas yang dianggap kurang tepat dan memicu kontroversi.
Sorotan warganet dan Said Didu ini menggambarkan bagaimana sebuah pernyataan publik dapat menjadi bahan perdebatan yang melibatkan tokoh masyarakat hingga warganet.
Kritik yang dilayangkan Said Didu dan respons dari warganet menunjukkan bahwa isu ini tidak hanya soal kebijakan pertanian, tetapi juga tentang kredibilitas dan konsistensi seorang pejabat publik dalam menyampaikan pandangannya. (*/Risco)