Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, menyoroti momen ketika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mendapatkan kritikan secara langsung dari seorang warga saat melakukan tinjauan di Kota Tangerang pada Selasa, 4 Februari 2025.
Momen tersebut menjadi perhatian publik, terutama karena Bahlil belakangan ini tengah disorot akibat aturan baru terkait pembelian LPG 3 kg.
Aturan tersebut mengharuskan masyarakat membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi, bukan lagi melalui pengecer, yang ternyata menyulitkan warga di beberapa daerah dalam mendapatkan akses gas subsidi ini.
Saat melakukan kunjungan, Bahlil dihampiri seorang warga yang menyampaikan keluh kesahnya terkait kebijakan tersebut.
Warga tersebut secara terbuka mengkritik aturan yang mengharuskan pembelian gas dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Menurutnya, KTP adalah identitas pribadi yang seharusnya tidak digunakan untuk keperluan yang bisa berpotensi disalahgunakan.
Ia mengaku kecewa karena merasa privasinya terganggu dengan kebijakan tersebut, yang dinilainya tidak mempertimbangkan kenyamanan masyarakat.
Menanggapi kritikan tersebut, Bahlil berusaha menenangkan warga tersebut, meskipun situasi sempat memanas.
Baca Juga:
Mendagri RI Tito Karnavian Tegaskan Ibu Kota Indonesia Saat Ini Bukan IKN: Ibu Kota Tetap di Jakarta
Momen ini kemudian diunggah dan dikomentari oleh Eko Kuntadhi melalui akun X resminya @ekokuntadhi1.
Melalui cuitannya, Eko menyebut Bahlil Lahadalia perlu berlajar banyak dari rakyat.
"Pak Bahlil perlu belajar banyak dari rakyat," tulis cuitan Eko pada Selasa 4 Februari 2025, sembari membagikan ulang video yang memperlihatkan Bahlil menerima kritik dari warga.
Pernyataan Eko ini seolah menjadi sindiran halus agar Bahlil lebih memperhatikan risiko yang dihadapi masyarakat bawah sebelum membuat sebuah kebijakan, khususnya dalam hal penjualan LPG 3 kg.
Eko menekankan pentingnya pemerintah untuk memahami dampak kebijakan mereka terhadap kehidupan sehari-hari rakyat kecil, terutama yang bergantung pada LPG subsidi.
Cuitan Eko Kuntadhi ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Salah satu tanggapan datang dari akun @cue*** yang menulis, "Sesekali emang hrs bgtu, Rakyat mesti cuci otak para menterinya..."
Tanggapan tersebut mencerminkan frustrasi sebagian masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai kurang memperhatikan realitas di lapangan.
Banyak warganet yang merasa bahwa pejabat negara perlu lebih sering mendengar langsung keluhan masyarakat agar kebijakan yang diambil tidak malah memberatkan rakyat. (*/Risco)