Nasional, gemasulawesi - Kritikus politik, Faizal Assegaf menilai bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir seharusnya juga ditangkap karena kasus korupsi minyak mentak di Pertamina.
Skandal ini diduga terjadi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018-2023.
Berdasarkan penyelidikan Kejaksaan Agung, kasus ini telah menyebabkan kerugian negara yang sangat besar, yakni mencapai Rp193,7 triliun.
Selain jumlah kerugian yang fantastis, publik juga mencurigai adanya praktik penjualan bahan bakar minyak (BBM) oplosan yang dapat berdampak pada kualitas BBM di pasaran.
Kritikus politik Faizal Assegaf turut menyoroti kasus ini dan menilai bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, seharusnya juga ditangkap.
Dalam cuitannya di akun X resminya @faizalassegaf pada Rabu, 26 Februari 2025, ia menyatakan bahwa Erick Thohir bertanggung jawab karena telah membiarkan BUMN menjadi sarang korupsi.
"Erick Thohir, mesti dia langsung ditangkap karena membiarkan BUMN jadi sarang penyamun. Setahun saja di satu BUMN hampir 200 triliun. Belum lagi di tempat lain," tulis Faizal Assegaf.
Pernyataan tersebut langsung memicu diskusi di kalangan warganet.
Banyak yang sependapat dengan kritik Faizal Assegaf, terutama mengenai perlunya investigasi yang lebih luas terhadap dugaan praktik korupsi di berbagai BUMN lainnya.
Respon warganet terhadap cuitan Faizal Assegaf pun bermunculan. Banyak yang mendukung agar Kejaksaan Agung terus mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya tanpa pandang bulu.
Salah satu komentar yang menarik perhatian datang dari akun @xyz***, yang menyerukan agar kejaksaan tetap berani mengungkap seluruh jaringan yang terlibat dalam kasus ini.
"kejaksaan harus maju terus, bongkar sampai keakar2nya. gudang koruptor itu. ayo bersih2," tulis akun tersebut.
Reaksi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin menginginkan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara, terutama di sektor BUMN yang memiliki peran besar dalam perekonomian nasional.
Dengan besarnya angka kerugian negara yang ditimbulkan, publik berharap agar para pelaku kejahatan ini mendapatkan hukuman yang setimpal. (*/Risco)