Setelah Pertamina, Said Didu Nilai Kemungkinan Korupsi Juga Terjadi di Perusahaan Milik BUMN Lainnya

Tangkap layar video yang memperlihatkan pegiat media sosial, Said Didu sedang memberikan penjelasan
Tangkap layar video yang memperlihatkan pegiat media sosial, Said Didu sedang memberikan penjelasan Source: (Foto/YouTube/@MANUSIA MERDEKA - MSD)

Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Said Didu turut menyoroti adanya kasus korupsi minyak mentah di Pertamina baru-baru ini.

Menurut Kejaksaan Agung, kasus ini melibatkan sembilan tersangka dan ditaksir telah merugikan negara hingga Rp193,7 triliun.

Selain jumlah kerugian yang sangat besar, publik juga menyoroti kemungkinan adanya praktik penjualan bahan bakar minyak (BBM) oplosan akibat dugaan korupsi ini.

Hal tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran masyarakat akan dampak yang ditimbulkan dari kasus ini.

Baca Juga:
Faizal Assegaf Sebut Erick Thohir Seharusnya Ditangkap Karena Skandal Korupsi Minyak Mentah di Pertamina

Salah satu yang ikut menyoroti kasus tersebut adalah pegiat media sosial, Said Didu.

Melalui akun X resminya @msaid_didu, ia beberapa kali mengungkapkan pandangannya terkait skandal korupsi ini.

Dalam salah satu cuitannya, ia menyoroti peran Presiden Prabowo dalam menangani mafia migas yang selama ini dinilai mendapat perlindungan dari pemerintahan sebelumnya.

"Sebagai pihak yang mengikuti dan ikut banyak proses terkait mafia Migas selama 20 thn, saya berharap Presiden Prabowo saat ini sedang menggulung karpet merah yg selama ini disediakan oleh rezim sebelumnya kepada mafia migas yg sedang ditangkap," tulis Said Didu pada Rabu, 26 Februari 2025.

Baca Juga:
Ketua MUI Cholil Nafis Nilai Para Tersangka Kasus Korupsi Minyak di Pertamina Bikin Rakyat Jadi Sengsara

Pandangan tersebut menyoroti bahwa mafia migas bukanlah fenomena baru, melainkan sudah berakar selama bertahun-tahun.

Dugaan bahwa ada perlindungan terhadap mafia ini di masa lalu semakin memicu perdebatan di kalangan masyarakat, terutama terkait bagaimana langkah pemerintahan saat ini dalam membongkar dan menangani kasus tersebut.

Di cuitan lain, Said Didu juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa praktik korupsi serupa mungkin saja terjadi di perusahaan lain yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ia menilai bahwa jika kasus sebesar ini bisa terjadi di Pertamina, maka tidak menutup kemungkinan ada skandal serupa di BUMN lainnya.

Baca Juga:
2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Minyak di Pertamina Ditangkap, Begini Peran Keduanya Menurut Kejagung RI

"Di BUMN lain juga sangat mungkin," tulisnya pada hari yang sama.

Pernyataan ini semakin memperluas diskusi tentang transparansi dan pengawasan dalam perusahaan-perusahaan milik negara.

Publik pun mulai mempertanyakan apakah pengelolaan keuangan dan kebijakan bisnis di BUMN lainnya benar-benar terbebas dari praktik serupa.

Respons dari warganet pun bermunculan, banyak yang mendukung pandangan Said Didu dan mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kemungkinan adanya korupsi di sektor lain.

Baca Juga:
Pengamat Sebut Pengurus Danantara Perlu Melakukan Retret, Dinilai Penting Agar Tumbuhkan Rasa Nasionalisme

Salah satu balasan yang mencuri perhatian datang dari akun @ser***, yang menyoroti perlunya audit di perusahaan listrik negara, PLN.

"PLN juga hrs di audit, listrik di Indonesia termasuk sangat mahal, trus gaji pegawainya gede banget," tulis akun tersebut.

Balasan ini menggambarkan bahwa warganet tidak hanya menyoroti korupsi di sektor migas, tetapi juga mempertanyakan transparansi dalam pengelolaan perusahaan listrik negara.

Harga listrik yang dinilai tinggi serta tingginya gaji pegawai PLN menjadi topik yang kembali mencuat dalam diskusi publik.

Kasus korupsi di Pertamina ini semakin memperkuat desakan agar pengelolaan BUMN lebih transparan dan akuntabel. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Faizal Assegaf Sebut Erick Thohir Seharusnya Ditangkap Karena Skandal Korupsi Minyak Mentah di Pertamina

Kritikus politik, Faizal Assegaf menyebut Menteri BUMN, Erick Thohir perlu ditangkat terkait kasus korupsi minyak di Pertamina

Ketua MUI Cholil Nafis Nilai Para Tersangka Kasus Korupsi Minyak di Pertamina Bikin Rakyat Jadi Sengsara

Ketua MUI, Cholil Nafis mengomentari kasus korupsi minyak mentah di Pertamina yang dianggap membuat rakyat sengsara

2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Minyak di Pertamina Ditangkap, Begini Peran Keduanya Menurut Kejagung RI

Kejaksaan Agung RI mengungkapkan bahwa ada dua tersangka baru di kasus korupsi minyak di Pertamina yang rugikan negara 193,7 T

Pengamat Sebut Pengurus Danantara Perlu Melakukan Retret, Dinilai Penting Agar Tumbuhkan Rasa Nasionalisme

Pengamat politik, Adi Prayitno menyebut para pengurus Danantara Indonesia perlu untuk melakukan retret atau pembekalan sebelum bertugas

Dirut Pertamina Patra Niaga Hingga Putra Riza Chalid Terlibat Kasus Korupsi Minyak, Said Didu: Mereka Biadab

Pegiat media sosial Said Didu menyoroti para tersangka yang terlibat kasus korupsi minyak di Pertamina yang rugikan negara 193 triliun

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;