Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Denny Siregar, menilai PDI Perjuangan (PDIP) perlu menempatkan kader yang lebih vokal di parlemen saat ini.
Menurutnya, di tengah kondisi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang berada di titik rendah, PDIP seharusnya memanfaatkan situasi ini dengan memperkuat posisi sebagai oposisi.
Dalam cuitan di akun X resminya @Dennysiregar7 pada Minggu, 2 Maret 2025, Denny menyoroti bahwa PDIP perlu mengganti kadernya di parlemen dengan sosok yang lebih tegas dan kritis terhadap pemerintah.
Ia menilai bahwa kader PDIP yang terlalu kompromis seharusnya digantikan dengan mereka yang lebih berani mengambil sikap oposisi.
"Ketika kepercayaan masyarakat pada pemerintah ada pada titik terendah spt sekarang ini, seharusnya @PDI_Perjuangan menarik orang2nya di parlemen yang kompromis dan menggantinya dgn yang galak2 layaknya oposisi," tulis Denny dalam cuitannya.
Lebih lanjut, Denny menilai bahwa jika PDIP mampu mengambil sikap oposisi yang lebih kuat di parlemen, partai tersebut berpotensi untuk menarik kembali simpati dan dukungan masyarakat.
Dalam pandangannya, sikap kritis terhadap pemerintah akan membuat PDIP lebih menonjol dibandingkan partai lain.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa jika PDIP tetap mempertahankan sikap yang sama seperti sekarang, masyarakat bisa menganggap bahwa PDIP tidak memiliki perbedaan berarti dengan partai lain. Hal ini berisiko membuat partai tersebut kehilangan momentum politiknya di mata publik.
"Ini peluang buat partai untuk menaikkan suaranya kembali. Jangan sampai orang akhirnya berfikir, Ah, sama saja semua gada bedanya." lanjut cuitan Denny Siregar.
Pernyataan Denny ini pun mendapat tanggapan beragam dari warganet.
Sebagian setuju dengan pandangannya bahwa menjadi oposisi memang sulit, tetapi bisa menjadi langkah strategis untuk kembali mendapatkan kepercayaan rakyat.
Salah satu tanggapan datang dari akun @san*** yang menilai bahwa sikap oposisi akan membantu PDIP membangun kembali basis dukungannya dalam lima tahun ke depan. "Jadi oposisi memang berat, tp. 5thn ke depan akan jadi partai yg dicintai rakyat," tulis akun tersebut.
Meski demikian, tidak semua warganet sepakat dengan pandangan tersebut.
Beberapa pihak menilai bahwa strategi politik tidak bisa sekadar didasarkan pada sikap oposisi semata, tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan jangka panjang dan posisi partai dalam dinamika politik nasional. (*/Risco)