Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial Said Didu memberikan bantahan terhadap pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, Luhut menyoroti para pengamat yang sering melontarkan kritik terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurutnya, kritik yang tidak disertai data yang jelas hanya akan memperkeruh suasana dan menghambat jalannya pemerintahan.
Luhut menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuannya di kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo di Solo pada Senin, 31 Maret 2025.
Ia menekankan bahwa pemerintah memerlukan dukungan penuh dari masyarakat agar dapat menjalankan program-programnya dengan baik.
"Menurut saya sudah terlalu banyak keluar koridor. Pengamat tanpa data jelas membuat keruh pemerintah," jelas Luhut.
Menanggapi hal itu, Said Didu memberikan bantahan melalui akun X resminya @msaid_didu pada Selasa, 1 April 2025.
Menurutnya, ia dan para pengkritik lainnya selalu menyampaikan kritik berdasarkan data yang valid dan terbukti benar.
"Tanpa data? Setiap saat kami berikan data dan semua terbukti," tulis Said dalam cuitannya.
Lebih lanjut, ia justru menilai bahwa pemerintah yang seharusnya dikritik dalam penggunaan data.
Menurutnya, data yang dimiliki pemerintah sering kali tidak digunakan untuk kepentingan rakyat, melainkan untuk tujuan lain yang justru merugikan negara dan masyarakat.
"Sementara data yg pemerintah miliki justru digunakan utk : 1) menyogok rakyat 2) membagi-bagi aset negara 3) menggusur rakyat 4) melakukan penyelundupan 5) menjadikan data kasus hukum utk menekan 6) merampok negara," lanjutnya dalam cuitan tersebut.
Pernyataan Said Didu ini pun memicu berbagai respons dari masyarakat.
Sebagian mendukung kritikannya terhadap pemerintah, sementara yang lain menilai bahwa kritik semacam itu harus disertai solusi yang lebih konstruktif.
Dalam diskusi politik, perdebatan antara pejabat dan pengamat seperti ini bukanlah hal yang baru.
Kritik terhadap pemerintah memang sering terjadi, terutama di era digital di mana media sosial menjadi sarana utama untuk menyampaikan pendapat.
Namun, pada akhirnya, yang terpenting adalah bagaimana setiap pihak dapat berdiskusi dengan data yang valid serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan negara. (*/Risco)