Heboh Anggota TNI Datangi Kampus UI, Denny Siregar Beri Sindiran: Gak Usah Terlalu Mikirin Sipil Pak

Potret pegiat media sosial, Denny Siregar yang baru-baru ini soroti kabar anggota TNI mendatangi kampus
Potret pegiat media sosial, Denny Siregar yang baru-baru ini soroti kabar anggota TNI mendatangi kampus Source: (Foto/Instagram/@dennysirregar)

Nasional, gemasulawesi - Kabar mengenai kehadiran anggota TNI ke lingkungan kampus Universitas Indonesia (UI) saat malam konsolidasi mahasiswa baru-baru ini memicu berbagai reaksi di media sosial. 

Banyak pihak mempertanyakan alasan kedatangan anggota militer ke lingkungan kampus, mengingat kampus selama ini dikenal sebagai ruang akademik yang bebas dari intervensi militer.

Munculnya isu ini juga mengingatkan kembali publik pada kekhawatiran soal potensi keterlibatan TNI dalam urusan sipil, yang belakangan sempat ramai diperbincangkan.

Pegiat media sosial Denny Siregar menjadi salah satu tokoh yang turut memberikan tanggapannya.

Baca Juga:
Negosiasi Tarif dengan AS, Menko Airlangga Sebut Indonesia akan Tingkatkan Impor Produk Pertanian dari Amerika Serikat

Melalui akun Instagram pribadinya @dennysiregar pada Minggu 20 April 2025, Denny mengunggah ulang pemberitaan soal TNI masuk ke kampus UI dan menambahkan kritik terhadap tindakan tersebut. 

Ia menyayangkan keterlibatan TNI dalam ruang sipil dan menganggap fokus militer seharusnya diarahkan pada hal-hal yang menjadi domain mereka.

“Gak usah terlalu mikirin sipil lah, pak… Pikirkan gimana seandainya negara ini diserang negara lain. Fokus pak, fokus,” tulis Denny dalam unggahannya.

Komentar Denny tersebut langsung mendapat berbagai respon dari warganet. Beberapa pengguna media sosial mengaku khawatir dengan arah perkembangan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga:
Puan Maharani Tak Setuju dengan Usulan Merelokasi Warga Palestina, Serukan Gaza Dibangun Kembali dengan Keadilan

Mereka menyebutkan bahwa kondisi saat ini mengingatkan pada masa lalu, di mana kebebasan berkumpul dan bersuara kerap diawasi secara ketat oleh aparat.

"Menuju orde baru...dulu kegiatan berserikat berkelompok hrs izin polsek, koramil," tulis balasan dari akun @nia***.

Komentar tersebut menggambarkan kekhawatiran sebagian masyarakat akan kembalinya praktik-praktik kontrol terhadap ruang sipil seperti yang terjadi pada era Orde Baru.

Isu ini juga menambah daftar panjang kekhawatiran terhadap ruang kebebasan sipil di Indonesia.

Baca Juga:
Mahfud MD Nilai Kasus Korupsi yang Dibawa ke Pengadilan akan Menjadi Sebuah Korupsi Baru, Begini Contohnya

Ketika media sosial menjadi ruang utama diskusi publik, setiap peristiwa yang menyentuh aspek hak sipil dan politik sangat cepat menyebar dan menjadi sorotan.

Kritik dari tokoh publik seperti Denny Siregar dan reaksi dari warganet menunjukkan bahwa masyarakat sangat peka terhadap dinamika antara kekuasaan dan kebebasan individu.

Pemerintah serta institusi terkait diharapkan dapat menyikapi isu ini dengan bijak dan transparan agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara tetap terjaga. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Negosiasi Tarif dengan AS, Menko Airlangga Sebut Indonesia akan Tingkatkan Impor Produk Pertanian dari Amerika Serikat

Menko Airlangga Hartarto menyebut pemerintah Indonesia akan meningkatkan impor dari Amerika Serikat untuk produk pertanian

Puan Maharani Tak Setuju dengan Usulan Merelokasi Warga Palestina, Serukan Gaza Dibangun Kembali dengan Keadilan

Ketua DPR RI, Puan Maharani menolak usulan relokasi warga Palestina ke wilayah lain, Puan dukung bangun kembali Gaza

Mahfud MD Nilai Kasus Korupsi yang Dibawa ke Pengadilan akan Menjadi Sebuah Korupsi Baru, Begini Contohnya

Mahfud MD menilai bahwa kasus korupsi di Indonesia yang dibawa ke ranah pengadilan berpotensi menghasilkan kasus korupsi baru

Mendikdasmen RI Bakal Meminta Guru Libur Mengajar Sehari Guna Ikut Pelatihan dengan BPMP, Begini Alasannya

Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti mengatakan bahwa para guru bakal diminta untuk mengikuti pelatihan dengan BPMP guna tingkatkan kualitas

Soal Perkembangan RUU Perampasan Aset, Bamsoet Sebut Menunggu Keputusan Politik dari Parpol di Parlemen

Anggota DPR, Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa RUU Perampasan Aset menunggu keputusan politik dari partai politik di parlemen

Berita Terkini

wave

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.

Komisi II Desak Mendagri Hentikan Pemangkasan Dana Transfer Daerah

Ketua Komisi II DPR minta Mendagri hentikan pengurangan dana transfer demi menjaga ekonomi dan stabilitas daerah.


See All
; ;