Nasional, gemasulawesi - Mantan Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin, menyampaikan pandangannya terkait rencana pemerintah Indonesia yang akan mengevakuasi ribuan warga Gaza, Palestina, ke Indonesia.
Rencana ini sebelumnya diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa evakuasi tersebut hanya bersifat sementara, bukan tindakan pemindahan permanen.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya kemanusiaan Indonesia di tengah situasi konflik berkepanjangan yang terus menimpa warga sipil di Gaza.
Menanggapi rencana tersebut, Ma’ruf Amin menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan langkah evakuasi jika memang dapat memberikan solusi atas kesulitan yang dihadapi rakyat Palestina di Gaza.
Baca Juga:
Heboh Anggota TNI Datangi Kampus UI, Denny Siregar Beri Sindiran: Gak Usah Terlalu Mikirin Sipil Pak
Ia menekankan bahwa fokus utama seharusnya adalah pada bentuk bantuan apa pun yang efektif dan dapat meringankan penderitaan warga yang terdampak konflik.
Menurutnya, selama tindakan yang dilakukan mampu membawa manfaat nyata, maka itu patut didukung oleh semua pihak.
"Saya kira yang penting itu bagaimana mengatasi kesulitan yang ada di Gaza dengan cara apapun. Kalau itu bisa menyelesaikan, ya tidak ada masalah," jelas Ma’ruf Amin dalam pernyataannya usai menghadiri acara halalbihalal di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, di Jakarta, Minggu 20 April 2025.
Meski begitu, Ma’ruf Amin juga mengingatkan bahwa pelaksanaan rencana evakuasi bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.
Menurutnya, memindahkan warga dari wilayah konflik ke negara lain, termasuk ke Indonesia, memerlukan banyak pertimbangan, termasuk aspek logistik, keamanan, serta kesiapan fasilitas yang akan digunakan untuk menampung mereka.
Ia melihat bahwa opsi evakuasi tidak bisa serta-merta diambil tanpa perhitungan matang mengenai kelayakan dan efektivitasnya.
"Buat memindahkan juga hal yang tidak mudah kan, tetapi membantu di sana juga tidak mudah. Jadi, mana yang paling mungkin kita dapat memberi bantuan," sambung Ma’ruf Amin.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Ma’ruf Amin bersikap realistis dalam menilai dinamika bantuan kemanusiaan terhadap Palestina.
Ia tidak menutup kemungkinan bagi skenario evakuasi jika memang hal itu dapat direalisasikan, tetapi juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaannya.
Oleh sebab itu, ia mendorong pemerintah untuk tetap mempertimbangkan berbagai bentuk bantuan lain, termasuk bantuan medis, logistik, maupun diplomasi internasional, yang bisa diberikan langsung kepada masyarakat Palestina di tempat mereka berada. (*/Risco)