Nasional, gemasulawesi - Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meminta seluruh jajaran Kemkomdigi untuk segera bertindak cepat dan kompak dalam menyukseskan tiga agenda utama di tingkat nasional.
Tiga hal yang dimaksud mencakup konsolidasi antar-kementerian, pembangunan sistem kecerdasan buatan nasional, serta percepatan reformasi di bidang tata kelola internal kementerian.
Instruksi tersebut disampaikan Meutya Hafid saat menutup rangkaian Rapat Pimpinan Kementerian Komunikasi dan Digital yang berlangsung di Jakarta.
Ia menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto kembali menggarisbawahi perlunya tindakan konkret dan percepatan pelaksanaan program di setiap kementerian dan lembaga pemerintah.
Baca Juga:
Gus Ipul Tegaskan Penyaluran Bansos Harus Akurat, Transisi ke Himbara Terus Dipercepat
“Kemarin Presiden kembali menegaskan bahwa kita semua harus sadar pentingnya mempercepat ritme kerja,” ujar Meutya dengan tegas.
Dalam upaya mengembangkan kecerdasan buatan di tingkat nasional, Kementerian Komunikasi dan Digital telah menggalang koordinasi dengan 39 kementerian dan lembaga terkait.
Langkah ini dilakukan untuk menyatukan pandangan dalam menyusun Peta Jalan AI yang akan menjadi panduan pengembangan teknologi kecerdasan buatan di Indonesia.
“Kemarin kita berhasil mengajak 39 kementerian dan lembaga untuk duduk bersama, dan itu patut kita apresiasi. Harapannya, keselarasan dalam pengembangan AI bisa terus terjaga,” ucapnya.
Baca Juga:
KPK Lantik Delapan Pegawai Baru, Dorong Kepemimpinan dan Integritas dalam Pemberantasan Korupsi
Langkah ini juga ditujukan untuk mempererat kerja sama antar-kementerian dan lembaga dalam menjalankan berbagai program peningkatan kualitas SDM serta pengembangan ekosistem AI di Indonesia.
Selain membangun sinergi dengan instansi luar, Meutya juga menekankan pentingnya memperkuat koordinasi di dalam kementerian itu sendiri.
Ia secara khusus mengingatkan agar seluruh jajaran, terutama pejabat Eselon II, memastikan laporan dan komunikasi ke Eselon I berjalan tertib dan tepat waktu.
Menteri Meutya Hafid menegaskan bahwa gaya kepemimpinan yang dibutuhkan saat ini adalah kepemimpinan yang bersifat kolaboratif, bukan sekadar berbasis pada struktur hierarki, agar tata kelola yang terbentuk lebih lincah dan efektif.
Baca Juga:
Lebih dari 80 Persen Bansos Tersalurkan, Kemensos Kejar Penyelesaian Burekol
“Setiap langkah harus dijalankan dengan koordinasi, tidak boleh ada yang merasa bekerja sendirian,” tegasnya.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh dua wakil menteri, yakni Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo, bersama dengan Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal.
Hadir pula para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, serta Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri yang ikut mendampingi jalannya pertemuan. (*/Zahra)