Nasional, gemasulawesi - Sebanyak 75 pelajar turut ambil bagian dalam kegiatan simulasi Sekolah Rakyat rintisan yang berlangsung di Sentra Handayani, kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Memasuki hari kedua pelaksanaan uji coba, para siswa mendapatkan pembelajaran mengenai pentingnya menjalani kehidupan yang sehat dan tertata.
Regut Sutrasto, Kepala Sekolah Rakyat Sentra Handayani, menuturkan bahwa pihak sekolah tengah membiasakan para siswa untuk memiliki jam tidur yang lebih teratur.
Ia menyoroti bagaimana sebagian anak terbiasa tidur larut malam, bahkan masih terjaga hingga pukul 10 atau 11 malam.
Baca Juga:
Nusron Wahid Instruksikan Evaluasi Tunggakan Layanan Pertanahan di Seluruh Kantah
Karena itu, mereka kini didorong untuk mulai beristirahat pukul 9 malam.
Dengan pola tidur yang lebih awal, anak-anak dapat bangun pagi dan mengikuti salat subuh berjamaah di musala.
Kebiasaan baru ini menjadi bagian dari pembentukan disiplin sejak dini.
Regut juga menyampaikan bahwa selama menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Sentra Handayani, para siswa tidak diperkenankan membawa ponsel.
Baca Juga:
Kemenkes Gandeng ITB dan IT Del Kembangkan Teknologi Kesehatan Berbasis AI dan Bioteknologi
Kebijakan ini diberlakukan agar anak-anak tidak ketergantungan terhadap perangkat digital.
“Tidak boleh bawa ponsel, bahkan saat akhir pekan pun tetap tidak diizinkan,” tegasnya.
Ia menjelaskan, bila orang tua ingin berkomunikasi dengan anaknya, hal itu bisa dilakukan melalui wali asuh.
Setiap wali asuh akan mendampingi sepuluh siswa dan bertugas mengawasi kegiatan spiritual mereka.
Menurut Regut, para siswa terlihat sangat antusias selama mengikuti kegiatan simulasi.
Ia merasa senang melihat anak-anak menikmati aktivitas yang ada, karena hal tersebut menjadi semangat tersendiri bagi para guru untuk terus mendampingi mereka dengan penuh motivasi.
Sebagai tambahan informasi, terdapat 12 tenaga pengajar di Sekolah Rakyat Sentra Handayani yang terdiri dari enam pria dan enam wanita.
Pada hari kedua simulasi, kegiatan dimulai dengan salat subuh, lalu dilanjutkan dengan senam pagi dan sarapan bersama.
Baca Juga:
Pos Pemeriksaan Militer Jaba di Timur Laut Yerusalem Ditutup Pasukan Penjajah Israel
Usai makan pagi, para siswa diberi waktu untuk mandi dan bersiap mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya, yaitu pengenalan lingkungan sekolah.
Siswa-siswa kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok didampingi oleh dua guru saat berkeliling untuk mengenal lebih dekat fasilitas dan sarana-prasarana sekolah.
Setelah kegiatan pengenalan selesai, para siswa makan siang bersama di ruang makan. Selanjutnya, mereka diberi waktu untuk merapikan barang-barangnya dan bersiap pulang.
Di depan gerbang, orang tua sudah menunggu anak-anak mereka dengan penuh antusias.
Baca Juga:
Gubernur Papua Tengah dan Wali Kota Sibolga Temui Wamensos, Usulkan Sekolah Rakyat di Daerahnya
Salah satu peserta, Muhammad Haris, mengaku senang bisa mengikuti simulasi selama dua hari satu malam.
Ia bahkan sudah tidak sabar ingin segera menjadi bagian dari Sekolah Rakyat Sentra Handayani.
“Senang banget. Enggak sabar mau sekolah di sini. Tempatnya nyaman, enggak bikin stres karena belajarnya sambil bermain,” ungkapnya dengan antusias. (*/Zahra)