Nasional, gemasulawesi - Gunung Semeru yang terletak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas erupsi pada Kamis pagi, dengan kolom abu mencapai ketinggian sekitar 1 kilometer dari puncaknya.
"Gunung Semeru mengalami erupsi pada pukul 07.09 WIB, dengan kolom letusan yang tampak sekitar 1.000 meter di atas puncak atau setara 4.676 meter dari permukaan laut," ujar Mukdas Sofian, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru.
Asap letusan terlihat berwarna putih keabu-abuan dengan kepadatan cukup pekat, mengarah ke timur laut dan tenggara.
Aktivitas erupsi ini terekam pada seismograf dengan amplitudo tertinggi mencapai 22 mm dan berlangsung selama 214 detik.
Baca Juga:
Vonis Dinilai Tak Sesuai, Kejagung Tempuh Banding terhadap Tom Lembong
Gunung Semeru, yang dikenal sebagai puncak tertinggi di Pulau Jawa, hingga kini masih menunjukkan aktivitas kegempaan yang didominasi oleh gempa akibat letusan atau erupsi.
Pada Rabu (23/7), dalam kurun waktu 24 jam, tercatat terjadi 39 kali gempa letusan dengan amplitudo berkisar antara 10 hingga 22 mm dan durasi gempa antara 44 hingga 192 detik.
Status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada.
Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah imbauan.
Baca Juga:
Program BIB 2025: Kemenag Sediakan 230 Kuota Beasiswa Dalam Negeri untuk S2 dan S3
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara, khususnya di sepanjang aliran Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak gunung.
Di luar area tersebut, warga juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Hal ini untuk mengantisipasi meluasnya sebaran awan panas maupun aliran lahar yang berpotensi menjangkau hingga 13 kilometer dari pusat erupsi.
"Masyarakat juga diminta untuk menjauhi area dalam radius tiga kilometer dari puncak atau kawah Gunung Semeru, karena wilayah tersebut berisiko terkena lontaran material pijar," katanya.
Baca Juga:
Peluncuran KDMP: Mendorong Kemandirian Desa Melalui Layanan Ekonomi dan Kesehatan Terpadu
Ia juga mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi bahaya awan panas, aliran lava, dan lahar hujan yang bisa meluncur melalui aliran sungai atau lembah yang bermuara dari puncak Gunung Semeru.
Area yang perlu diwaspadai antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk juga sungai-sungai kecil yang menjadi anak aliran dari Besuk Kobokan. (*/Zahra)