Nasional, gemasulawesi - Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Asnawi Abdullah, menyampaikan keinginannya agar Indonesia bisa mengembangkan sistem pelaporan kesehatan yang lebih terstruktur untuk kalangan pelajar.
Menurutnya, sistem seperti ini penting guna memantau kondisi kesehatan siswa secara berkala dan menyeluruh, bukan hanya ketika ada keluhan.
Ia pun mencontohkan model yang telah diterapkan oleh sejumlah negara Skandinavia, yang menurutnya bisa menjadi inspirasi untuk diterapkan di Indonesia.
Usai melakukan kunjungan ke kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMAN 6 Tangerang Selatan pada hari Senin, Asnawi membagikan pengamatannya terkait sistem kesehatan pelajar.
Baca Juga:
Eks Pejabat ESDM Jadi Tersangka Korupsi Tambang Batu Bara PT RSM
Ia menyoroti bagaimana beberapa negara maju telah lebih dahulu mengintegrasikan aspek kesehatan ke dalam sistem pendidikan.
Asnawi mencontohkan Swedia dan Norwegia sebagai negara yang sudah menjalankan kebijakan tersebut secara konsisten.
Di sana, para siswa tidak hanya menerima laporan nilai akademik, tapi juga mendapatkan catatan perkembangan kesehatan fisik mereka selama menjalani masa sekolah.
"Semoga ke depannya kita juga bisa memiliki sistem seperti itu. Jadi, saat lulus, siswa tak hanya menerima rapor akademik, tapi juga membawa catatan kesehatan mereka," katanya.
Baca Juga:
Gempa Kamchatka Rusia Tahun 2025 dan Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Bencana
Ia juga menjelaskan bahwa keberadaan rapor kesehatan akan memberi gambaran yang lebih utuh mengenai kondisi fisik siswa.
Informasi ini dinilai penting agar para orang tua dapat lebih memahami aspek kesehatan anak-anak mereka selama masa sekolah.
Oleh karena itu, diharapkan akan muncul generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik dan siap menjadi individu yang produktif.
“Dengan program ini, kita akan melahirkan generasi anak Indonesia yang sehat dan mampu membangun bangsa lebih baik di masa depan,” ujarnya.
Baca Juga:
BSMI Siap Salurkan Bantuan ke Gaza Lewat Udara dan Kirim Tim Medis Spesialis
Asnawi menyampaikan bahwa ide tersebut selaras dengan pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang sedang giat dijalankan di berbagai sekolah oleh pemerintah hingga akhir tahun 2025.
Di waktu yang sama, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan bahwa CKG di sekolah tidak hanya menitikberatkan pada pemeriksaan fisik saja, dan juga berfungsi sebagai fondasi untuk membentuk sistem rekam medis digital jangka panjang yang saling terhubung.
Ia menjelaskan bahwa data hasil pemeriksaan kesehatan siswa akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sistem rekam medis nasional.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun basis data kesehatan yang berkelanjutan antar generasi.
Baca Juga:
DPR Minta OJK dan PPATK Transparan Soal Pemblokiran Rekening Dormant
Sistem tersebut memungkinkan pelacakan riwayat kesehatan keluarga secara menyeluruh, sekaligus memudahkan pencegahan dan penanganan penyakit sejak tahap awal.
“Dengan begitu, data yang dimiliki akan lebih lengkap, penanganannya menjadi lebih mudah, dan pelacakan asal-usul penyakit pun dapat dilakukan dengan lebih efektif,” ujarnya. (*/Zahra)