Waspada, Gunung Semeru Meletus dan Mengeluarkan Awan Panas

<p>Ket Foto: Ilustrasi gunung meletus (Foto/istockphoto)</p>
Ket Foto: Ilustrasi gunung meletus (Foto/istockphoto)

Nasional, gemasulawesi – Gunung Semeru kembali meletus disertai Awan Panas (APG) pada Minggu, 4 Desember 2022 pukul 02:46 WIB dengan tinggi kolom abu terpantau mencapai 1500 meter di atas puncak (± 5176 m dpl level).   

Badan Geologi Kementerian ESDM dalam rilisnya menyebutkan sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berjarak sekitar 800 Meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).   

“Turunnya awan panas terus berlanjut dan pada pukul 06.00 WIB jarak luncuran sudah mencapai 7 km dari puncak menuju Besuk Kobokan,” kata Kementerian ESDM.

Baca: Disnaker Sulut Ingatkan Perusahaan agar Pengupahan Sesuai Standar

Sementara itu, pantauan aktivitas seismik pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat delapan kali gempa erupsi dan satu kali gempa guguran awan panas yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB akibat Gunung Semeru yang meletus.

“Artinya, aktivitas awan panas longsor dan erupsi masih tinggi di Gunung Semeru. Selain potensi awan panas, potensi aliran lahar masih tinggi mengingat curah hujan yang tinggi pada Gunung Semeru,” menurut Badan Geologi Kementerian ESDM. 

Kemudian monitor deformasi selalu menunjukkan inflasi (peningkatan tekanan) yang menandakan proses makan magma ke dalam dapur magma atau di permukaan.

Baca: Ketua KONI Parigi Moutong Minta Tim Sepak Bola Bermain Tanpa Beban

Pemantauan hot spot menunjukkan peningkatan adanya anomali termal sebesar 15 Mw di sekitar area kawah yang mengindikasikan masih adanya gundukan material panas di dalam kawah Gunung Semeru.   

Dari Gunung Semeru aktivitas masih tinggi dan masih ada potensi awan panas dan aliran lahar, kata Badan Geologi tingkat aktivitas Gunung Semeru masih level III (waspada)

Selanjutnya, Badan Geologi Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 km dari puncak.   

Baca: Selama November Pulau Sulawesi Diguncang Gempa Ratusan Kali

Melebihi jarak tersebut, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 Meter dari tepi sungai (batas sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. (*/KSD)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Selama November Pulau Sulawesi Diguncang Gempa Ratusan Kali

Selama bulan November Pulau Sulawesi Selatan diguncang gempa sebanyak ratusan kali. Berdasarkan data Pusat Gempa Regional IV Makassar.

Tim SAR Perpanjang Tiga Hari Pencarian Pilot Helikopter Polri NBO-105

Pencarian pilot helikopter NBO-105 polri yang jatuh diperairan Manggar, Belitung Timur, hingga saat ini masih belum ditemukan, tim SAR

BPBD Lumajang Imbau Warga Tidak Beraktifitas di Lereng Semeru

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang imbau masyarakat untuk tidak beraktifitas di lereng Gunung Semeru pasca erupsi, Minggu

Sebanyak 8.341 Rumah Korban Gempa Cianjur Akan Diperbaiki

Sebanyak 8.341 rumah korban gempa Cianjur, Jawa Barat, akan segera diperbaiki. Rumah korban yang terdampak gempa di Cianjur kerusakan

BMKG Sebut Gempa Garut Akibat Pergeseran Lempeng Indo-Australia

Badan Meteorologi, Kliatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi dengan magnitude 6,1 yang terjadi di Garut, Jawa Barat diakibatkan

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;