Oknum Camat Jemput Paksa Jenazah Covid19 di Ampibabo

<p>Foto: Kejadian penjemputan paksa jenazah covid19 di Ampibabo, Parimo.</p>
Foto: Kejadian penjemputan paksa jenazah covid19 di Ampibabo, Parimo.

Gemasulawesi- Dalam pengaruh minuman keras, oknum pejabat di Kecamatan Ampibabo, Parimo, Sulteng, jemput paksa jenazah covid19 atas nama H Harmin, Rabu 28 Juli 2021.

“Iya memang benar kejadian itu. Oknum pejabat merupakan Camat Ampibabo, Andy Syarif,” ungkap Kapolsek Ampibabo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, IPTU Nasir Mangaseng saat dihubungi, Kamis 29 Juli 2021.

Sebenarnya keluarga pasien sudah menerima saran petugas Puskesmas, untuk dilaksanakan pemulasaran jenasah, Hj Harmin sesuai standar covid-19. Namun, Camat datang dalam keadaan mabuk dan memprovokasi keluarga pasien.

Baca juga: Akibat Penyebaran Covid19, OPD dan UPTD Poso, Sulawesi Tengah, Terpaksa Tutup

Oknum Camat memerintahkan jemput paksa jenazah covid19. Dan mengatakan akan bertanggungjawab serta menyatakan siap dipecat dan diproses hukum.

“Kami tidak tahu apa hubungan Camat dengan almarhum. Saat menunggu peti jenazah dari RSUD Anuntaloko Parigi, Camat datang langsung memeluk dan mencium jenazah,” ujarnya.

Nasir mengaku, sempat mengingatkan oknum Camat atas tindakannya itu, namun diabaikannya. Bahkan, meminta surat pernyataan keterangan penolakan secara medis dari pihak Puskesmas, dan menandatanganinya.

Kemudian, oknum Camat itu memerintahkan pihak keluarga mengangkat jenazah, dan membawanya pulang menggunakan mobil Pick Up.

“Malam itu juga jenazah langsung dimakamkan,” ungkapnya.

Kejadian jemput paksa jenazah covid19 dan pelanggaran Prokes covid19 dilakukan oknum Camat, pihaknya menyerahkan ke Polres Parimo untuk menanganinya.

“Silahkan koordinasi ke sana soal pelanggaran dan penegakan hukumnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, menurut keterangan Puskesmas, almarhum H. Harmin pada tanggal 23 Juli 2021, sempat datang dan menjalani tes rapid antigen. Hasilnya, almarhum dinyatakan postif, serta disarankan untuk dirujuk ke RSUD Anuntaloko Parigi.

“Tapi keluarga menolak untuk dirujuk saat itu. Mereka memilih untuk melakukan isolasi mandiri,” kata dia.

Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 2021 malam, H Harmin diantar keluarganya ke Puskesmas. Kondisi pasien saat itu sudah muntah-muntah. Sekitar 15 menit mendapatkan penanganan medis, akhirnya pasien meninggal dunia.

“Saat itulah awal kejadiannya, hingga akhirnya penjemputan paksa jenazah dilakukan Camat terjadi,” pungkasnya.

 

Oknum Camat Jemput Paksa Jenazah Covid19 di Ampibabo
Foto: Kejadian penjemputan paksa jenazah covid19 di Ampibabo, Parimo, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Siapkan Dua Hektar Lahan Pemakaman Jenazah Covid19

Wabup sayangkan tindakan oknum camat

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Parimo, H Badrun Nggai mengaku, sangat menyayangkan tindakan Camat Ampibabo. Pihaknya, akan mencari tahu kebenaran persoalan itu dan akan segera memanggil Camat.

“Saya sudah ditelpon Kabag Ops Polres Parimo soal ini. Memang seharusnya Camat tidak melakukan tindakan seperti itu, apalagi dalam keadaan mabuk,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Camat Ampibabo, Andy Syarif belum bisa dihubungi, nomor telpon pribadinya tidak aktif.

Baca juga: Jenazah Korban Tambang Buranga Bertambah, Total Enam Ditemukan 

Laporan: Novita Ramadhani

...

Artikel Terkait

wave

Kumham Peduli, Lapas Parigi Salurkan 50 Paket Sembako

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melaksanakan kegiatan Kumham Peduli Kumham Berbagi untuk masyarakat terdampak covid19.

Pemda Tambah Fasilitas Rujukan Covid19

Pemda akan menambah fasilitas rujukan Covid19, Parimo, Sulawesi Tengah. Fasilitas rujukan adalah, RS Raja Tombolotutu dan RS Buluye Napoae.

Wabup Parimo Minta Tambah Kuota Vaksin Covid19

Wakil Bupati Parimo H Badrun Nggai meminta Pemprov Sulawesi Tengah menambah kuota vaksin covid19, untuk program vaksinasi.

Personil Parimo Tagana Akan Dilatih Jadi Tim Rescue Air

Sebanyak delapan orang personil Tagana Parimo, Sulawesi Tengah, akan menjalani latihan dipersiapkan menjadi tim Rescue air kegiatan SAR laut.

PMI Parimo Minta Dukungan Pemda Bangun Unit Transfusi Darah

PMI Parimo, Sulawesi Tengah minta dukungan Pemda bangun unit transfusi darah, mengingat kebutuhan darah masalah setiap tahun bagi resipien

Berita Terkini

wave

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.


See All
; ;