gemasulawesi.com Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Sore Hari yang Mencekam: Yogyakarta Diguyur Hujan Lebat Berpetir pada 7 Mei 2023
Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 7 Mei 2023, wilayah Yogyakarta mengalami cuaca yang cukup mengkhawatirkan.
Pada sore hari, hujan lebat disertai petir dan angin kencang mengguyur wilayah Yogyakarta tersebut.
Kondisi ini telah diantisipasi oleh BMKG, yang sebelumnya telah merilis sebuah prakiraan cuaca pada pagi hari untuk wilayah yang ada di Yogyakarta.
Pada pagi hari, terpantau cuaca wilayah di Yogyakarta cerah berawan.
Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sulawesi Tengah Hujan Lebat Berpotensi Angin Kencang
Namun, pada siang hari, hujan mulai turun dengan intensitas yang bervariasi mulai dari ringan hingga lebat, disertai dengan petir dan angin kencang.
Pada malam hari, hujan turun dengan intensitas ringan, dan dini hari terpantau kondisi cuaca berawan.
Kondisi cuaca yang buruk ini dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat Yogyakarta.
Terutama bagi mereka yang melakukan aktivitas di luar ruangan seperti bekerja di ladang, perikanan, atau pariwisata.
Hujan yang lebat disertai dengan angin kencang dapat mempengaruhi kualitas hasil panen pada ladang dan mengganggu aktivitas nelayan di laut.
Selain itu, kondisi cuaca yang buruk ini juga dapat memengaruhi sektor pariwisata di Yogyakarta, seperti wisata alam dan pantai.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini yang diberikan oleh pihak berwenang dan menghindari aktivitas di luar ruangan jika memungkinkan.
Selain itu, para nelayan dan pengusaha pariwisata diharapkan untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko kerugian akibat cuaca buruk.
Selain dampak bagi kegiatan ekonomi dan pariwisata, cuaca buruk juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Hujan lebat dan angin kencang dapat menyebabkan banjir dan longsor yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
Selain itu, cuaca buruk juga dapat menyebabkan peningkatan kasus penyakit saluran pernapasan, terutama pada orang yang rentan seperti anak-anak dan lansia.
Oleh karena itu, pihak berwenang diharapkan untuk lebih giat dalam melakukan pengawasan terhadap kondisi lingkungan yang rentan terhadap banjir dan longsor.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan lingkungan sekitar, serta melakukan tindakan preventif seperti membersihkan saluran air dan melakukan evakuasi dini jika diperlukan.
Dalam situasi cuaca yang buruk seperti ini, kerja sama dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam mengurangi risiko dampak negatif yang dapat terjadi.
BMKG juga akan terus memantau kondisi cuaca dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat untuk membantu mengurangi risiko akibat cuaca buruk. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News