Waduh! Oknum Pegawai BRI Cabang Pacitan Diduga Gelapkan Uang Nasabah hingga Rp1,2 Miliar, Begini Kronologinya

Salah satu pegawai Bank BRI diduga menggelapkan uang nasabah hingga Rp1,2 miliar gegara ini.
Salah satu pegawai Bank BRI diduga menggelapkan uang nasabah hingga Rp1,2 miliar gegara ini. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Pacitan, gemasulawesi - Seorang oknum pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pacitan berinisial MS diduga telah menggelapkan dana nasabah hingga mencapai Rp 1,2 miliar.

Pada Selasa (11/6), MS dibawa ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pacitan untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus ini.

Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Pacitan, Ratno Timur Pasaribu, mengungkapkan bahwa peristiwa ini bermula pada tahun 2023.

MS, yang saat itu menjabat sebagai Relationship Manager BRI Pacitan, menerima pengajuan kredit modal kerja jenis rekening koran dari tujuh nasabah.

Baca Juga:
Truk Kontainer Terguling di Jalan Kamal Muara Raya Jakarta Utara hingga Menimpa Dua Mobil, Begini Kondisi Pengemudinya Sekarang

Namun, tidak semua dana kredit tersebut digunakan oleh para nasabah, sehingga masih ada sisa dana di rekening mereka.

“Dari rekening tersebut, MS diduga melakukan pemindahbukuan kelonggaran tarik yang terdapat dalam rekening pinjaman ke dalam rekening simpanan lain yang dikuasai MS tanpa sepengetahuan nasabah,” jelas Ratno.

Untuk menguras dana nasabah, MS membuat buku rekening beserta kartu ATM atas nama nasabah.

Bukannya diberikan kepada nasabah, MS malah memalsukan tanda tangan dalam kuitansi penarikan dan surat kuasa debit rekening.

Baca Juga:
Rumah Warga di Purwoharjo Banyuwangi Hangus Dilahap Api hingga Sebabkan Kerugian Ratusan Juta Rupiah, Ini Penyebabnya

‘’Dokumen palsu ini digunakan untuk melakukan transaksi pemindahbukuan dana dari rekening pinjaman ke rekening simpanan yang dikuasai tersangka,’’ ungkap Ratno.

Akibat perbuatan oknum manajer di bank pelat merah ini, tujuh nasabah mengalami kerugian keuangan total sebesar Rp 1,2 miliar.

Tindakan MS yang tidak bertanggung jawab ini menyebabkan kerugian besar bagi nasabah yang mempercayakan pengelolaan keuangan mereka kepada bank tersebut.

Ratno Timur Pasaribu menjelaskan lebih lanjut bahwa MS menggunakan berbagai dokumen palsu untuk memuluskan aksinya.

Baca Juga:
Mengungkap Misteri Candi Plumbangan, Gapura Suci yang Memikat di Blitar Timur dengan Warisan Sejarah dan Budaya Tak Terlupakan!

Dokumen tersebut meliputi kuitansi penarikan dan surat kuasa debit rekening dengan tanda tangan yang dipalsukan.

Dengan dokumen ini, MS dapat dengan mudah memindahkan dana dari rekening pinjaman ke rekening simpanan yang ia kuasai tanpa sepengetahuan para nasabah.

Kejari Pacitan terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan semua fakta terungkap dan semua pihak yang terlibat bisa dibawa ke pengadilan.

“Motif tersangka diketahui untuk judi online dan juga bermain kripto. Saat ini kami terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini,” tambah Ratno.

Baca Juga:
Pesona Menawan dan Keindahan Alam, Ini Dia Bustan Allaca Trawas dengan Oase Tenang di Tengah Gunung Jawa Timur

Insiden ini telah mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap institusi perbankan, khususnya BRI Cabang Pacitan.

Banyak nasabah yang merasa cemas dan khawatir tentang keamanan dana mereka di bank.

Kejadian ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan yang bisa dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, bahkan dari kalangan yang dipercayai seperti pegawai bank.

BRI, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah untuk memperketat pengawasan internal dan meningkatkan transparansi agar kasus serupa tidak terulang kembali.

Baca Juga:
Ini Dia Karya Klasik dan Spiritual yang Megah dengan Mendalami Pesona Candi Mendut di Jawa Tengah

Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi institusi keuangan lainnya untuk lebih waspada dan melakukan audit internal secara berkala.

Atas tindakannya, MS dijerat dengan pasal-pasal dalam Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta undang-undang tindak pidana korupsi (tipikor). Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara.

Kejari Pacitan memastikan bahwa mereka akan terus menyelidiki kasus ini secara mendalam dan memastikan bahwa hukum ditegakkan untuk memberikan keadilan bagi para korban.

Ratno menegaskan bahwa penindakan tegas terhadap pelaku diharapkan bisa menjadi efek jera bagi siapa pun yang berniat melakukan kejahatan serupa.

Baca Juga:
Menyelami Keindahan Alam dari Pemandian Kalireco, Ini Dia Surga Tersembunyi di Kaki Gunung Arjuno yang Menawan

Selain itu, langkah hukum yang diambil diharapkan dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan dan menunjukkan bahwa kejahatan di sektor keuangan akan ditindak tegas tanpa pandang bulu.

Masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dan selalu memantau aktivitas rekening mereka.

Jika menemukan transaksi yang mencurigakan, nasabah sebaiknya segera melaporkannya kepada pihak bank untuk ditindaklanjuti. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Keluhan Warga Terhadap Layanan Bank BRI dan Bank BSI Ramai Disuarakan, dari Lambatnya Pelayanan CS hingga M-Banking yang Sering Eror

Warga banyak mengungkapkan keluhan terkait layanan yang ada Bank BRI dan Bank BSI. Apa saja yang dikeluhkan? Simak selengkapnya.

Ramai di Twitter! Akun Resmi Bank BRI Mendadak Diserbu Warganet, Keluhkan Banyaknya Uang Nasabah yang Hilang, Capai Belasan Juta Rupiah

Heboh, akun resmi Bank BRI di Twitter mendadak diserbu nasabah, keluhkan soal pelayanan hingga uangnya yang mendadak hilang.

Hanya 49 Detik, Nasabah Bank BRI di Makassar Ini Mengaku Kehilangan Uang Rp400 Juta, Bank BRI Beberkan 3 Fakta Mengejutkan

Bank BRI memberikan sejumlah fakta terkait viralnya pengakuan Sigit Prasetya yang kehilangan uang Rp400 juta hanya dalam waktu 49 detik.

Heboh Soal Keputusan PP Muhammadiyah untuk Alihkan Dana dari BSI ke Bank Syariah Lain, Corporate Secretary BSI Tegaskan Hal Ini

Corporate Secretary BSI buka suara soal keputusan PP Muhammadiyah untuk memindahkan seluruh dana mereka dari BSI ke bank syariah lain.

Mengejutkan! Muhammadiyah Resmi Alihkan Dana hingga Rp13 Triliun dari BSI ke Bank Syariah Lain, Diduga Karena Ini

PP Muhammadiyah memutuskan untuk memindahkan dana mereka dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke bank syariah lainnya. Ini kata Abdul Mu’ti.

Berita Terkini

wave

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa

Dugaan Dominasi Tambang Ilegal di Desa Tombi: Peran Haji Anjas dan Infrastruktur Talang Raksasa

Kuatnya bekingan Kelompok Haji Anjas hingga saat ini belum tersentuh oleh Aparat penegak Hukum berkaitan dengan pengelolaan tambang ilegal.

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.

Doktrin Baru Pendapatan Parigi Moutong, Menakar Kompas Fiskal 2024-2026

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Parigi Moutong resmi menetapkan "kompas" baru bagi arah kebijakan fiskal daerah


See All
; ;