Donggala, gemasulawesi – Warga korban banjir di Desa Mbuwu, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, mengakui mereka belum mendapatkan lokasi untuk mengungsi.
Sekretaris Desa Mbuwu, Mardiana, pada hari Senin malam, tanggal 24 Juni 2024, mengatakan terdapat korban banjir yang masih di rumah.
Mardiana menyampaikan mereka kebingungan karena tidak mengetahui dapat beristirahat dimana, dikarenakan di dalam rumah mereka berisikan lumpur.
Baca Juga:
Kabur dari Polsek Biromaru Kabupaten Sigi, 2 Orang Tahanan Berhasil Ditangkap Aparat Kepolisian
Dia menyatakan saat ini, banjir di Desa Mbuwu telah surut dan sejumlah warga juga sedang membersihkan material lumpur yang terbawa oleh banjir.
Dia melanjutkan di daerah tersebut terdapat 5 dusun, dimana yang paling parah adalah dusun satu, tiga dan dusun empat.
“Untuk berapa yang terdampak, belum dapat dipastikan,” katanya.
Dia memaparkan untuk jumlah KK ada sekitar 400 di Desa Mbuwu.
Dikutip dari Antara, hingga kini, aliran listrik di Desa Mbuwu juga masih padam dan warga menggunakan aki untuk menyambungkan ke lampu.
Disebutkan dari video amatir yang direkam oleh warga saat banjir menerjang desa, salah satu rumah warga terseret arus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD Sulawesi Tengah, intensitas hujan yang tinggi dan juga berlangsung lama menyebabkan air di sungai yang ada di desa tersebut meluap.
Di sisi lain, banjir bandang menerjang dan membuat 52 unit rumah warga yang ada di Desa Rejeki Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, terendam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sigi, Henri Kusuma Rombe, menyampaikan intensitas curah hujan yang tinggi sejak 2 hari terakhir di pegunungan mengakibatkan debit air pada DAS atau daerah aliran sungai Menusi dan Menoo meluap.
“Sejumlah fasilitas yang terdampak oleh banjir bandang, yakni kerusakan pintu air pada bangunan bendungan irigasi Menusi dan juga kerusakan intake serta jaringan pipanisasi atau PAMSIMAS, yang membuat pasokan kebutuhan air bersih terputus,” terangnya.
Dia melanjutkan jika terdapat juga kerusakan jembata desa yang merupakan akses menuju dusun 1 RT 04, bagian oprit tergerus banjir dan juga terjadi kerusakan areal persawahan serta kebun masyarakat yang seluas 5 hektare. (Antara)