Depok, gemasulawesi - Petugas Pemadam Kebakaran Kota Depok membuat heboh dengan video room tour yang memperlihatkan banyaknya alat berat yang rusak.
Video room tour petugas damkar Kota Depok ini pun viral dan menarik perhatian banyak orang.
Dalam video tersebut, petugas damkar Kota Depok menunjukkan alat pemotong pohon dan rem tangan pada salah satu unit pemadam kebakaran yang tidak berfungsi.
Video ini dimulai dengan sapaan dari petugas damkar yang mengenakan seragam biru.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat datang di room tour kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok. Untuk masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf. Setiap ada telepon ke UPT kami atau UPT lainnya mengenai pohon tumbang, bukan berarti kami tidak mau menangani, tapi sensor kami rusak," jelasnya.
Petugas tersebut menjelaskan bahwa mereka telah mengajukan permohonan perbaikan alat-alat yang rusak berbulan-bulan lalu, tetapi hingga kini belum ada tindakan.
"Kami sudah membuat nota dinas dan mengirimkannya sejak beberapa bulan yang lalu, namun belum juga ada perbaikan sampai sekarang. Mohon maaf untuk warga Kota Depok," tambahnya.
Dalam video tersebut, petugas juga menunjukkan rem tangan mobil pemadam kebakaran yang rusak.
Menurutnya, kerusakan ini membuat mereka khawatir, terutama saat bertugas di tanjakan.
"Kalau di tanjakan rasanya dag-dig-dug, rasanya jantung mau copot karena takut mobil mundur. Untuk laporan atau nota di atas, kami sudah buat semuanya. Kami juga sudah melapor kemarin tentang masalah solar. Ya, Bapak, biasanya harus diramaikan dulu baru dibenahi,," ujarnya.
Petugas Damkar Depok, Sandi Butar Butar, yang mengunggah video tersebut, menyatakan bahwa teman-temannya telah dipanggil oleh atasan mereka setelah video itu viral.
Ia pun menyesalkan pemanggilan ini dan meminta atasannya agar tidak melibatkan teman-temannya.
Baca Juga:
Dilaksanakan Selama 3 Hari, 26 Personel KSR PMI Kabupaten Sukabumi Mengikuti Diklatsar Relawan
Hal ini karena, menurut Sandi, adalah tanggung jawabnya pribadi sebagai orang yang pertama kali memviralkannya.
"Teruntuk para pejabat Dinas Pemadam Kebakaran, Anda harus berjiwa besar dan kesatria. Jangan lagi memanggil teman-teman saya. Limpahkan semua kesalahan kepada saya, saya siap menanggungnya sendiri,” ujar Sandi.
Sandi juga meminta agar pejabat di Damkar Depok diperiksa oleh aparat penegak hukum dan agar pemeriksaan ini dilakukan secara terbuka dan disaksikan oleh publik.
Ia berharap tindakan ini dapat memastikan tidak ada yang disalahkan tanpa alasan yang jelas dan masyarakat bisa mengetahui kondisi sebenarnya.
Keluhan ini menyoroti pentingnya pemeliharaan dan perbaikan peralatan operasional bagi petugas pemadam kebakaran yang setiap harinya menghadapi risiko tinggi.
Kerusakan peralatan dapat berdampak langsung pada efektivitas dan keselamatan mereka dalam menjalankan tugas. Oleh karena itu, perhatian serius dari pihak terkait sangat diperlukan untuk memastikan peralatan tersebut selalu dalam kondisi prima.
Kasus ini juga menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan keluhan dan mencari solusi.
Melalui video yang viral, petugas Damkar Depok berhasil menarik perhatian publik dan pemangku kepentingan untuk segera mengambil tindakan.
Keluhan ini pun menuai beragam komentar usai videonya dibagikan di berbagai platform media sosial.
"Kayaknya kalau tidak ada budget untuk itu semua, tidak mungkin ya? Kira-kira kemana ya anggarannya?" komentar akun @sem***.
Tak sedikit juga yang memuji keberanian petugas damkar tersebut.
"Ku sebut dia si tampan dan pemberani. Walau berisiko untuk dibebastugaskan atau dimutasi, tetap berani menyuarakan demi kemaslahatan umat. Good job," komentar akun @dum***. (*/Shofia)