Sempat Diperingatkan Warga Tapi Abai, Pelajar SMA yang Hendak Tawuran di Jakarta Barat Ini Tewas Tertabrak Kereta, Begini Kata Saksi

Seorang remaja yang masih pelajar tewas tertabrak kereta saat tawuran di perlintasan kereta Green Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat.
Seorang remaja yang masih pelajar tewas tertabrak kereta saat tawuran di perlintasan kereta Green Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat. Source: Foto/ilustrasi/Freepik

Jakarta Barat, gemasulawesi - Kabar duka datang dari seorang pelajar SMA di Kedoya Utara, Jakarta Barat.

Di mana seorang pelajar SMA tewas secara mengenaskan setelah tertabrak Kereta Rel Listrik (KRL).

Peristiwa tragis ini terjadi di pelintasan kereta Green Garden, Kedoya Utara saat pelajar SMA tersebut terlibat dalam tawuran antar kelompok di dekat rel kereta.

Menurut informasi dari saksi mata bernama Toro, korban tawuran itu sedang memprovokasi kelompok lawan sambil membawa senjata tajam berupa samurai. 

Baca Juga:
Dengan Menguatkan Konsep Nilai Kebangsaan, Kepala BNPT Sebut Peningkatan Resiliensi WNI di Kinabalu terhadap Paham Radikal Terorisme Perlu Terus Ditingkatkan

"Dia udah provokasi gitu sama yang di seberang. Bawa samurai gitu panjang," ujar Toro, dikutip pada Minggu, 21 Juli 2024. 

Dalam situasi tegang seperti ini, korban dan kelompoknya tampaknya tidak memperhatikan bahaya yang mengancam di sekitar mereka.

Para pelajar yang terlibat dalam tawuran ini sebelumnya telah ditegur oleh warga sekitar agar menjauh dari rel kereta karena kereta akan segera melintas. 

Namun, peringatan tersebut tampaknya tidak diindahkan. Toro juga menyebutkan bahwa saat situasi menjadi kacau, salah satu pelajar melarikan diri, sementara yang lainnya tetap berada di lokasi kejadian.

Baca Juga:
Tanggapi Viralnya Video Razia Barang Impor di ITC Mangga Dua hingga Tuai Kecaman dari Hotman Paris, Bea Cukai Tegaskan Hal Ini

"Satu kabur, yang satu datang ke TKP. Katanya 'itu teman saya pak' abis itu ilang, nggak tahu ke mana," tambah Toro, menggambarkan kebingungan yang terjadi setelah insiden tersebut.

Penjaga jalan lintasan kereta api, Amarullah Hadi, mengungkapkan bahwa dia sempat memperingatkan pelajar tersebut untuk mundur. 

"Korban tawuran dari arah seberang. Saat itu ada kereta, saya bilang mundur," ujar Amarullah. 

Meski sudah diingatkan, pelajar tersebut tetap berada di area yang berbahaya dan akhirnya tertabrak kereta yang sedang melintas.

Baca Juga:
Bikin Petugas SPBU Tak Nyaman! Aksi Pengendara Mobil Berseragam Diduga PNS Beli Bensin Rp10 Ribu Sambil Tertawa Ini Tuai Kecaman

Kejadian ini menambah deretan insiden kekerasan antar pelajar yang berujung pada tragedi. Tawuran antar kelompok pelajar memang seringkali menimbulkan risiko tinggi, dan dalam kasus ini, akibatnya sangat fatal. 

Selain itu juga mengingatkan masyarakat dan pihak berwenang akan pentingnya pencegahan tawuran pelajar serta pengawasan yang ketat di area-area rawan.

Pihak kepolisian setempat sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai insiden ini dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran serta kematian pelajar tersebut. 

Di media sosial, beragam komentar pun berdatangan menanggapi kejadian ini.

Baca Juga:
Tak Bergerak 20 Menit Lebih dan Hendak Dievakuasi Gegara Dikira Meninggal, Driver Ojol di Tasikmalaya Ini Ternyata Hanya Tertidur

"Adzan Maghrib, tawuran, ketabrak kereta. Ya Allah, combo yang ngeri sekali. Jauhkan garis keturunan saya dari hal semacam itu," komentar akun @say***. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Heboh! 51 Siswa SMPN 19 Depok Ketahuan Manipulasi Nilai Rapor dan Dikeluarkan dari Delapan SMA Negeri di Kota Depok, Ini Daftarnya

Viral kasus manipulasi nilai rapor dari 51 siswa SMPN 19 Depok hingga dikeluarkan dari delapan SMA negeri di Kota Depok.

Imbas Demo Ratusan Siswa Terkait Dugaan Pungli, Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Menonaktifkan Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Makassar

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel) menonaktifkan kepala sekolah sma negeri 11 makassar usai dugaan adanya kasus pungli muncul

Tanggapi Viralnya Demo Siswa Terkait Dugaan Pungli Pembuatan Ijazah, Kepala Sekolah SMAN 11 Makassar Tegas Membantah, Beberkan Fakta Ini

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 11 Makassar, Nuraliyah dengan tegas membantah adanya dugaan pungutan liar terkait pengambilan ijazah.

Usai Video Ibu Melahirkan di Mobil Gegara Tak Ada Bidan yang Jaga Viral, Kepala Puskesmas Sumberagung Banyuwangi Beberkan Fakta Ini

Ini sejumlah fakta dari Kepala Puskesmas Sumberagung terkait viralnya video ibu di Banyuwangi yang melahirkan di mobil gegara tak ada bidan.

Tak Terima Diminta Bayar Rp50 Ribu untuk Ijazah, Alumni dan Siswa SMAN 11 Makassar Gelar Demo Soal Dugaan Pungli, Tuntut Kepsek Mundur

Sejumlah alumni dan siswa SMAN 11 Makassar menggelar aksi unjuk rasa terkait dugaan adanya pungutan liar (pungli) saat pengambilan ijazah.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;