Usai Video Ibu Melahirkan di Mobil Gegara Tak Ada Bidan yang Jaga Viral, Kepala Puskesmas Sumberagung Banyuwangi Beberkan Fakta Ini

Begini kata Kepala Puskesmas Sumberagung terkait video viral yang menceritakan ibu hamil di Banyuwangi yang terpaksa melahirkan di dalam sebuah mobil.
Begini kata Kepala Puskesmas Sumberagung terkait video viral yang menceritakan ibu hamil di Banyuwangi yang terpaksa melahirkan di dalam sebuah mobil. Source: Foto/Tangkap layar X @dhemit_is_back

Nasional, gemasulawesi - Dr. Yulius Roni, Kepala Puskesmas Sumberagung, memberikan tanggapan terkait kasus viral di media sosial tentang seorang ibu yang melahirkan di dalam mobil di Kabupaten Banyuwangi. 

Kejadian yang menimpa seorang ibu di Banyuwangi ini menjadi perhatian publik karena menunjukkan urgensi dan kompleksitas dalam penanganan situasi persalinan di luar fasilitas medis yang direncanakan.

Dalam penjelasannya, dr. Roni menegaskan bahwa ibu hamil di Banyuwangi tersebut telah mendapat perawatan rutin selama kehamilan di puskesmas dan pustu setempat. 

Ia juga mengatakan jika ibu tersebut diperkirakan akan lahiran pada bulan Agustus.

Baca Juga:
Tepis Tuduhan Penghasutan, Pemimpin Oposisi Penjajah Israel Sebut Setiap Prajurit yang Bertempur di Gaza Lebih Terancam daripada Netanyahu

Meskipun demikian, ibu mulai merasakan gejala persalinan yang mendesak, termasuk nyeri perut dan pecahnya ketuban di dalam perjalanan menuju Rumah Bersalin Sarongan.

"Bayi diperkirakan akan lahir awal Agustus, jadi persalinannya dipercepat, dan saat hendak melahirkan posisi bayi masih di rumah," kata dr. Roni.

Dr. Roni juga mengungkap jika bidan yang bertugas pada saat itu sedang terlibat dalam kegiatan komunitas di desa sekitar.

"Saat itu bidan jaga yang bertugas sedang mengikuti kegiatan lansia di Dusun Pancer dan bidan lainnya melakukan pemeriksaan kesehatan di wilayah binaannya," tegasnya.

Baca Juga:
Serukan Dukungan, Otoritas Palestina Tantang Rencana Penjajah Israel untuk Mencaplok dan Mengalihkan Kendali Situs Arkeologi

Lebih lanjut dr. Roni menjelaskan detail kronologi persalinan tersebut.

Pada pukul 07.00 pagi, ibu hamil dari Dusun Sumberdadi, Desa Kandangan, mulai merasakan nyeri perut sebagai tanda awal persalinan. 

Ketuban pecah kemudian terjadi sekitar pukul 09.50 saat mereka dalam perjalanan menuju Rumah Bersalin Sarongan, tempat yang direncanakan untuk proses persalinan.

Ketika tiba di rumah bersalin pada pukul 10.09 dalam kondisi darurat, ibu masih dalam proses persalinan di dalam mobil, dan plasenta belum sepenuhnya lahir. 

Baca Juga:
Untuk Pengembangan Usaha Tani, Optimalisasi Sumber Daya Lahan Pertanian di Sulteng Melalui Usaha Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Perawat jaga segera menghubungi semua bidan yang bertugas di sekitar wilayah tersebut pada pukul 10.11 untuk meminta bantuan.

Beberapa bidan tiba di rumah bersalin sekitar pukul 10.20 dan langsung melakukan evaluasi kondisi ibu dan bayi. 

Mereka memberikan perawatan medis yang diperlukan, termasuk menangani kelahiran plasenta yang belum lengkap. 

Proses kelahiran selesai pada pukul 10.30 setelah plasenta berhasil lahir dengan lengkap. 

Baca Juga:
KKB Kembali Berulah, Detik-detik SDN Okbab di Kabupaten Pegunungan Bintang Papua Dibakar Viral, Bangku dan Meja Sekolah Ludes Dilahap Api

Selanjutnya, bidan melakukan penjahitan pada robekan jalan lahir dan memberikan perawatan pasca persalinan untuk memastikan ibu dan bayi dalam kondisi stabil.

Proses kelahiran berlanjut dengan baik, dan bayi yang lahir dengan berat 3,5 kg dalam kondisi sehat.

Dr. Roni menekankan bahwa meskipun terjadi di luar fasilitas medis yang direncanakan, tim medis dari puskesmas dan bidan-bidan lokal telah bekerja secara efektif untuk memastikan kelahiran berjalan dengan aman dan bayi serta ibu dalam kondisi sehat. 

Respons cepat dan keterlibatan tim medis terbukti sangat penting dalam menangani kejadian darurat seperti ini dengan tepat waktu dan profesionalisme.

Baca Juga:
Dengan Buldozer, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menghancurkan Pom Bensin di Dekat Yerusalem Tepi Barat

Kepala Puskesmas juga menggarisbawahi pentingnya persiapan dan kesiapan dalam menghadapi situasi medis yang tidak terduga selama proses persalinan. 

Meskipun kejadian ini awalnya mengejutkan, ia berharap agar masyarakat dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya pengetahuan tentang tanda-tanda awal persalinan dan rencana darurat dalam situasi yang serupa. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Tak Ada Petugas yang Berjaga Saat Tiba di Rumah Bersalin Sarongan, Ibu Hamil Asal Banyuwangi Ini Harus Melahirkan Mandiri dalam Mobil

Seorang ibu melahirkan di dalam mobil saat hendak mendapat perawatan di Rumah Bersalin (RB) Sarongan, Banyuwangi.

Ikut Berduka atas Meninggalnya Pembalap Anggara Grineta dalam Ajang BOSC Road Race 2024, IMI Banyuwangi Berikan Tali Asih pada Keluarga

IMI Banyuwangi ikut berduka cita atas meninggalnya Anggara Grineta. Mereka memberikan tali asih kepada keluarga korban.

IMI Banyuwangi Desak Panitia Bertanggung Jawab atas Insiden Meninggalnya Pembalap saat Berlaga dalam Ajang Road Race di Pantai Boom

Pembalap Road Race meninggal setelah jatuh saat berlaga di Sirkuit Pantai Marina Boom Banyuwangi. IMI meminta panitia bertanggung jawab.

Baru Terungkap! Penyebab Pembalap Muda Asal Banyuwangi Meninggal Dunia Saat Berlaga di Ajang Road Race 2024 Ternyata Bukan Karena Ditabrak

Ini penyebab pembalap asal Banyuwangi meninggal dunia saat mengikuti ajang balap BOSC Road Race 2024 di Pantai Boom.

Profil Anggara Grineta, Pembalap Motor Berprestasi yang Gugur Saat Berlaga dalam Ajang Road Race 2024 di Pantai Boom Banyuwangi

Berikut merupakan profil Anggara Grineta, pembalap motor asal Banyuwangi yang meninggal saat berlaga dalam Ajang Road Race 2024.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;