Heboh! 51 Siswa SMPN 19 Depok Ketahuan Manipulasi Nilai Rapor dan Dikeluarkan dari Delapan SMA Negeri di Kota Depok, Ini Daftarnya

SMPN 19 tertangkap basah melakukan manipulasi nilai rapor 51 siswanya hingga beakibat dikeluarkan dari delapan sekolah negeri di Kota Depok.
SMPN 19 tertangkap basah melakukan manipulasi nilai rapor 51 siswanya hingga beakibat dikeluarkan dari delapan sekolah negeri di Kota Depok. Source: Foto/ilustrasi/Pexels

Depok, gemasulawesi - Baru-baru ini, dunia pendidikan di Kota Depok diguncang oleh berita mengejutkan mengenai manipulasi nilai rapor. 

Sebanyak 51 siswa lulusan SMP Negeri 19 Depok terpaksa dianulir dari delapan SMA Negeri setelah terungkap bahwa mereka memanipulasi nilai rapor untuk diterima melalui jalur prestasi.

Kepanikan ini bermula ketika Inspektorat Jenderal Kemdikbudristek melakukan pemeriksaan dan menemukan adanya ketidaksesuaian signifikan antara nilai yang tercantum di e-rapor dan nilai yang ada di buku rapor fisik. 

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah Inspektorat Jenderal Kemdikbudristek melakukan pemeriksaan mendalam. 

Baca Juga:
Sudah Buat Nota Dinas Berbulan-bulan tapi Tak Ada Respon, Keluhan Petugas Damkar Depok Terkait Banyaknya Sarana Prasarana yang Rusak Viral

"Pengecekan yang dilakukan oleh Itjen Kemdikbudristek menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara nilai yang tercantum di e-rapor dengan nilai fisik di buku rapor yang diserahkan oleh SMPN 19 Depok. Kami menemukan bahwa nilai yang di-upload dari buku rapor tidak sama dengan nilai yang ada di e-rapor," ujar Ade.

Kasus ini menjadi sorotan karena jumlah siswa yang terlibat cukup signifikan dan melibatkan beberapa SMA Negeri terkemuka di Kota Depok. 

Berikut adalah daftar SMA Negeri yang menerima 51 siswa tersebut melalui jalur prestasi rapor:

SMAN 1 Depok – 21 siswa

SMAN 2 Depok – 2 siswa

Baca Juga:
Seluas 250 Hektare, Ketua DPRD Kulon Progo Meminta Pemerintah Setempat Memberikan Perhatian Khusus Pengembangan Kawasan Pertanian Organik Jatisarono

SMAN 3 Depok – 5 siswa

SMAN 4 Depok – 1 siswa

SMAN 5 Depok – 4 siswa

SMAN 6 Depok – 9 siswa

SMAN 12 Depok – 5 siswa

SMAN 14 Depok – 4 siswa

Setelah terungkapnya kasus ini, semua penerimaan siswa tersebut dianulir. 

Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai rapor siswa-siswa tersebut telah didongkrak sekitar 20 persen dari nilai yang tercantum di e-rapor. 

Baca Juga:
Bikin Petugas SPBU Tak Nyaman! Aksi Pengendara Mobil Berseragam Diduga PNS Beli Bensin Rp10 Ribu Sambil Tertawa Ini Tuai Kecaman

"Rata-rata nilai rapor siswa tersebut telah meningkat sekitar 20 persen dari nilai yang ada di e-rapor," tambah Mochamad Ade Afriandi.

Sebagai langkah tindak lanjut, Dinas Pendidikan Kota Depok telah memfasilitasi para siswa yang dianulir untuk mencari sekolah alternatif di SMA Swasta. 

Langkah ini diambil untuk memastikan para siswa tersebut tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka meskipun tidak dapat diterima di SMA Negeri melalui jalur prestasi.

Selain itu, pihak SMPN 9 Depok juga telah mengakui melakukan manipulasi nilai rapor dan siap menerima konsekuensi apapun nantinya.

Baca Juga:
Untuk Mengikuti MTQ ke 30 Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Pj Bupati Secara Resmi Melepas Keberangkatan Kafilah Kabupaten Parigi Moutong

Kasus ini menyoroti pentingnya integritas dalam proses penerimaan siswa dan perlunya pengawasan yang lebih ketat dalam pengelolaan data akademik. 

Manipulasi nilai rapor ini tidak hanya merugikan sistem pendidikan, tetapi juga mengancam keadilan bagi siswa lain yang berkompetisi secara fair. 

Dinas Pendidikan dan pihak berwenang diharapkan untuk meningkatkan pengawasan dan melakukan audit secara berkala untuk mencegah kasus serupa di masa mendatang.

Di media sosial, beragam komentar pun muncul menanggapi viralnya kasus manipulasi rapor yang buat heboh publik ini.

Baca Juga:
Untuk Mengikuti MTQ ke 30 Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Pj Bupati Secara Resmi Melepas Keberangkatan Kafilah Kabupaten Parigi Moutong

"Baru mau jadi siswa sudah mark up nilai, gimana nanti kalau jadi pejabat bisa mark up anggaran juga," komentar akun @dav***.

Tak sedikit yang menuntut pemerintah setempat untuk segera turun memerika sekolah lainnya.

"Tolong coba semua sekolah SMPN diperiksa, termasuk di wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Banyak, bahkan jelas terang-terangan," komentar akun @mut***.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan akan ada reformasi dan perbaikan dalam sistem penerimaan siswa agar proses seleksi menjadi lebih transparan dan akuntabel. 

Semua pihak diharapkan dapat mengambil pelajaran dari kasus ini untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan di Indonesia. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Memprihatinkan! Ruang Kelas Rusak Parah, Siswa SDN 1 Babakan Talang Bandung Barat Terpaksa Belajar di Lapangan Sepak Bola

Puluhan siswa SDN 1 Babakan Talang menggelar KBM di lapangan sepak bola lantaran sekolah dan kelas rusak parah.

Imbas Demo Ratusan Siswa Terkait Dugaan Pungli, Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Menonaktifkan Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Makassar

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel) menonaktifkan kepala sekolah sma negeri 11 makassar usai dugaan adanya kasus pungli muncul

Gerak Cepat! Dinas Pendidikan Sulawesi Barat Beri Bantuan untuk Siswa SD yang Viral Karena Pakai Sandal Jepit di Hari Pertama Sekolah

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat beri bantuan kepada siswa SD Inpres Kulo yang viral karena tak punya sepatu untuk sekolah.

Ngajar Bangku Kosong, SDN Setono Ponorogo Tak Mendapat Siswa Baru di Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Ajaran 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

SDN Setono di Kecamatan Jenangan, Ponorogo, tidak mendapat siswa satu pun di tahun ajaran baru 2024. Pihak sekolah beberkan penyebabnya.

Tanggapi Viralnya Demo Siswa Terkait Dugaan Pungli Pembuatan Ijazah, Kepala Sekolah SMAN 11 Makassar Tegas Membantah, Beberkan Fakta Ini

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 11 Makassar, Nuraliyah dengan tegas membantah adanya dugaan pungutan liar terkait pengambilan ijazah.

Berita Terkini

wave

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.

Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Dukung Program Prioritas dan Operasional K/L

Kementerian Keuangan buka blokir anggaran untuk program prioritas, operasional K/L, dan percepatan penyerapan belanja negara.

Kebijakan Penempatan Dana Rp200 Triliun Mulai Berdampak, Purbaya: Likuiditas Meningkat, Ekonomi Bergerak

Menkeu Purbaya yakin penempatan dana di lima bank berhasil dorong likuiditas, turunkan bunga, dan gerakkan ekonomi.

Bahlil Tekankan Loyalitas Kader Golkar: Kawal Program Presiden, Jangan Jauh dari Rakyat

Ketum Golkar Bahlil minta kader dukung program Presiden, susun anggaran pro rakyat, dan hadir di tengah masyarakat.


See All
; ;