Jakarta Timur, gemasulawesi - Kebakaran hebat yang melanda gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Bambu 01 di Jalan Gading II, Duren Sawit, Jakarta Timur tengah menjadi sorotan.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB ini menghanguskan belasan ruang kelas di sekolah tersebut. Beruntung, ratusan siswa dan guru berhasil dievakuasi dengan selamat.
Kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting arus listrik ini memaksa kegiatan belajar mengajar (KBM) SDN Pondok Bambu 01 untuk sementara dipindahkan ke SDN Pondok Bambu 07 yang berlokasi sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur 1, M Fahmi, mengungkapkan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan Jakarta.
“Kegiatan belajar mengajar saat ini masih tetap berjalan serta dapat dilakukan di SDN 07 Pondok Bambu, lokasinya sendiri dari sini kurang lebih 100 meter,” kata Fahmi.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Satriadi Gunawan, menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa ini.
Pihaknya mengerahkan 17 unit mobil pemadam kebakaran dan 85 personel untuk memadamkan api.
Kapolsek Duren Sawit, AKP Sutikno, menyatakan bahwa api diduga berasal dari ruang laboratorium sekolah.
"Sementara ini untuk informasi yang kita peroleh, api bersumber dari ruang laboratorium," ujar AKP Sutikno kepada wartawan di lokasi kejadian.
Ia juga mengungkap jika api yang mengenai kayu-kayu yang ada di gedung sekolah merambat dengan cepat.
"Bara api yang mengenai kayu-kayu yang ada di gedung sekolah ini masih cukup berasap atau panas," tambah AKP Sutikno.
Kasi Ops Gulkarmat Jakarta Timur, Abdul Wahid, mengungkapkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. "Dugaan (dari) korsleting listrik," ujar Abdul Wahid.
Sementara itu, masyarakat sekitar dan para orang tua murid menyambut baik langkah cepat pihak sekolah dan dinas pendidikan dalam menangani situasi ini.
Mereka berharap agar proses belajar mengajar tetap dapat berjalan lancar meskipun harus pindah sementara ke sekolah lain.
Dengan adanya kejadian ini, pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan fasilitas sekolah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Para siswa diharapkan dapat segera kembali ke sekolah mereka yang sudah diperbaiki dan lebih aman. (*/Shofia)