Jakarta Selatan, gemasulawesi - Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, menjadi sorotan publik setelah terjadinya tragedi memilukan yang melibatkan seorang balita berusia satu tahun.
Dimana balita tersebut meninggal dunia setelah ibunya melakukan tindakan kekerasan dengan membantingnya ke lantai teras rumah.
Kronologi kejadian bermula saat ibu korban dan anaknya sedang duduk santai di teras rumah mereka.
Tanpa diduga sebelumnya, sang ibu tiba-tiba melakukan tindakan kekerasan yang ekstrem.
Dia membanting tubuh anaknya ke lantai teras yang terbuat dari keramik.
Akibat tindakan tersebut, balita malang itu mengalami luka berat yang menyebabkan kematiannya di tempat kejadian.
Kejadian ini mengejutkan warga sekitar dan langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.
Menanggapi laporan tersebut, petugas kepolisian segera menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti terkait insiden tersebut.
Proses penyelidikan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan semua detail kejadian dapat terungkap dengan jelas.
Dalam keterangan resmi, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menyampaikan bahwa pihaknya sedang mendalami lebih lanjut mengenai kasus ini.
Menurut AKP Nurma Dewi, berdasarkan informasi dari nenek korban, pelaku, yaitu ibu dari balita tersebut, memiliki riwayat masalah psikologis.
Hal ini menambah kompleksitas kasus, karena kondisi mental pelaku bisa menjadi faktor penting dalam kejadian tersebut.
"Pelaku memiliki riwayat masalah psikologis. Kami sedang melakukan investigasi mendalam untuk memahami penyebab tindakan kekerasan ini secara lebih menyeluruh," ungkap AKP Nurma Dewi, dikutip pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Pihak kepolisian telah membawa pelaku ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani pemeriksaan psikologis guna memastikan kondisi mentalnya saat kejadian dan mengidentifikasi kemungkinan gangguan yang ada.
Kasus ini tidak hanya mengguncang warga Jagakarsa, tetapi juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi orang tua yang memiliki tanggung jawab besar terhadap anak-anak mereka.
Insiden ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan pihak berwenang tentang perlunya dukungan dan perhatian lebih terhadap masalah kesehatan mental, serta pentingnya adanya sistem pendukung bagi individu yang mengalami gangguan psikologis.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan serius dan memastikan bahwa semua aspek kejadian diperiksa secara menyeluruh.
Masyarakat diimbau untuk memberikan dukungan kepada pihak berwajib dalam proses investigasi, dan juga untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dalam konteks perlindungan anak. (*/Shofia)