Kalimantan Utara, gemasulawesi – Zainal Arifin Paliwang, yang merupakan Gubernur Kalimantan Utara, menghadiri kegiatan resiliensi penanggulangan bencana wilayah Kalimantan yang digelar oleh BPBD Provinsi Kalimantan Timur di Balikpapan pada hari Rabu, tanggal 7 Agustus 2024.
Gubernur Kalimantan Utara mengatakan dirinya menjadi bagian dalam proses penandatanganan naskah kesepakatan bersama antara pemerintah provinsi di wilayah Kalimantan, termasuk penandatanganan kerja sama resiliensi wilayah Kalimantan yang dilakukan oleh Kepala BPBD se-Kalimantan.
Akmal Malik, yang merupakan Pj Gubernur Kalimantan Timur, mengingatkan saat membuka acara bahwa potensi bencana secara umum merupakan ancaman terhadap Indonesia secara keseluruhan.
“Karena saat ini IKN ada di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Dia melanjutkan melalui penandatanganan naskah kesepakatan ini dibuat regulasi yang menjadi payung hukum bersama agar tidak menjadi temuan saat pelaksanaan anggaran dalam penanggulangan bencana yang terjadi.
Dikutip dari Antara, ikut hadir mendampingi Gubernur Kalimantan Utara, yakni Plt Kepala Pelaksana BPBD Kalimantan Utara, Nur Ansar dan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kalimantan Utara, Taufik Hidayat.
Di sisi lain, langkah memperkokoh kearifan lokal untuk generasi muda dan juga kaum perempuan di Kalimantan Utara menjadi salah satu upaya efektif dalam menangkal penyebaran radikalisme.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT Kalimantan Utara, Datuk Iskandar Zulkarnaen.
Dia mengatakan upaya menangkal radikalisme di Kalimantan Utara dengan memperkokoh kearifan lokal, jadi para generasi muda harus memahami nilai-nilai budaya yang selama ratusan tahun telah mewarnai lahirnya daerah ini.
Dia menyampaikan hal tersebut pada pembukaan acara pelibatan masyarakat dalam mencegah paham kekerasan tersebut melalui program ‘Smart (Sehat Mental, Keluarga Cerdas dan Tangguh) Bangsaku, Bersatu Indonesiaku dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme’.
Dia menerangkan sebelum Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1946, di kawasan utara Kalimantan tersebut berdiri Kesultanan Bulungan.
Kawasan tersebut sejak ratusan tahun silam telah mempunyai kearifan lokal dalam menjaga keutuhan dan juga keamanan daerah meskipun terdapat berbagai agama dan juga suku. (Antara)