Pati, gemasulawesi - Sebuah insiden menegangkan terjadi di Desa Waturoyo, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, ketika seorang ibu-ibu hampir menjadi korban pengeroyokan oleh peserta karnaval.
Peristiwa ini bermula ketika ibu tersebut meminta agar volume sound system yang terlalu keras dikurangi, karena suara tersebut mengganggu ketenangan di rumahnya.
Kejadian itu berlangsung saat peserta karnaval melewati rumah ibu tersebut dengan suara yang sangat bising.
Merasa terganggu dan berusaha menjaga ketenangan, ibu tersebut berinisiatif untuk meminta agar volume sound system dikurangi.
Namun, permintaan tersebut justru menimbulkan kemarahan di kalangan beberapa peserta karnaval.
Sebagai respon terhadap teguran tersebut, sekelompok peserta karnaval mendatangi rumah ibu itu dengan emosi yang memuncak.
Mereka marah-marah dan sempat terjadi keributan yang hampir berujung pada pengeroyokan.
Beruntung, ibu tersebut berhasil masuk ke rumahnya tepat waktu dan menghindari situasi yang bisa menjadi lebih buruk.
Menurut saksi mata, kejadian ini menciptakan suasana yang sangat tegang di lingkungan tersebut.
Beberapa warga sekitar juga terlihat terlibat dalam upaya meredakan ketegangan dan memastikan keamanan ibu tersebut.
Insiden ini menggambarkan bagaimana konflik kecil yang berkaitan dengan kebisingan dapat dengan cepat berkembang menjadi situasi yang sangat serius jika tidak dikelola dengan baik.
Menanggapi kejadian ini, pihak penyelenggara karnaval dan aparat keamanan setempat diharapkan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pengelolaan acara.
Penting untuk memastikan bahwa acara besar seperti karnaval tidak mengganggu ketenangan masyarakat sekitar dan menghindari terjadinya konflik serupa di masa depan.
Pihak berwenang juga disarankan untuk menegakkan aturan terkait tingkat kebisingan dan melakukan patroli selama acara untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Penanganan yang tepat dan responsif terhadap laporan dari warga sangat penting untuk mencegah eskalasi konflik dan menjaga keharmonisan masyarakat.
Di media sosial, insiden ini pun menuai beragam komentar usai videonya beredar luas.
"RT RW Lurah Camat Kepolisian, pada tau gak sih kalo itu mengganggu ketertiban umum?" komentar akun @rvs***.
Tak sedikit warganet yang juga ikut geram dengan aksi para peserta karnaval.
"Gak semua orang suka musik kenceng-kenceng begitu. Ada sekarang teknologi namanya headset. Pake itu aja udah kalo mau dengerin musik kenceng. Gausah ngajak-ngajak orang lain," komentar warganet lainnya. (*/Shofia)