Kota Gorontalo, gemasulawesi – Rudy Salahuddin, yang merupakan Pj Gubernur Gorontalo, mendorong mahasiswa, civitas akademika, dan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Provinsi Gorontalo untuk melakukan inovasi dan melakukan kolaborasi dalam mendukung SDGs atau Sustainable Development Goals.
Hal tersebut diungkapkan saat membuka seminar internasional SDGs yang diadakan oleh Universitas Bina Mandiri Gorontalo di Ballroom Astin UBM pada hari Kamis, tanggal 5 September 2024.
“Saya mengajak seluruh civitas akademika, mahasiswa, dan juga seluruh kepentingan yang hadir disini, untuk kita sama-sama melakukan inovasi dalam mendukung pencapaian SDGs atau Sustainable Development Goals. Dengan pendekatan yang inklusif dan komprehensif, saya yakin kita dapat membawa Gorontalo ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
Dia menambahkan menuju masa depan yang berkelanjutan.
Dia menyatakan SDGs adalah agenda universal yang mencakup 17 tujuan dengan agenda 169 target yang harus dicapai pada tahun 2030.
Pada implementasinya, SDGs atau Sustainable Development Goals menuntut adanya kerja sama dari lintas sektor dan lintas disiplin ilmu.
Adanya inovasi dari berbagai pemangku kepentingan ini, menurutnya, dapat menjawab tantangan dan mewujudkan SDGs yang lebih efektif dan holistik.
Titin Dunggio, yang merupakan Rektor UBM Gorontalo, mengatakan bahwa UBM selalu konsisten dalam melaksanakan seminar internasional mengenai SDGs.
Hal itu memperlihatkan bahwa UBM terus memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuan SDGs yang telah dicanangkan oleh PBB.
Baca Juga:
Aliansi Jurnalis Independen Palu Segera Melaksanakan Konferensi Kota ke IX Tahun 2024
“Seminar internasional ini telah ketujuh kali di UBM,” ujarnya.
Dia melanjutkan pihaknya konsisten melaksanakan seminar tentang SDGs.
“Ini juga dalam rangka memperkuat kolaborasi antara peneliti akademisi maupun praktisi dari berbagai disiplin ilmu,” katanya.
Diketahui bahwa seminar internasional ini telah ketujuh kali dilaksanakan oleh UBM.
Kegiatan ini menghadirkan para narasumber yang berasal dari Universiti Malaysia, Bataan Peninsula State Universiti Philippines, dan juga akademisi dari UBM Gorontalo. (*/Mey)