Gaya Hidup Mewah Disorot! Kediaman Kades Kohod Digeledah Polisi, Ini Statusnya dalam Kasus Pagar Laut Tangerang

Polri menggeledah rumah Kades Kohod, Arsin, terkait kasus pagar laut. Saat ini, ia masih berstatus saksi.
Polri menggeledah rumah Kades Kohod, Arsin, terkait kasus pagar laut. Saat ini, ia masih berstatus saksi. Source: Foto/Dok. TBN Polri

Tangerang, gemasulawesi - Kontroversi seputar proyek pagar laut di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, semakin memanas. 

Polisi telah melakukan penggeledahan di rumah Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin bin Asip, yang diduga kuat terlibat dalam kasus pagar laut di Tangerang ini.

Namun, alih-alih mendapatkan keterangan lebih lanjut, keberadaan Arsin justru menjadi misteri. Rumahnya tampak kosong, dan ia tidak diketahui berada di mana.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa meskipun rumahnya digeledah, Arsin masih berstatus saksi dalam kasus ini.

Baca Juga:
Peternakan Ayam di Kecamatan Pandarincang Ludes Dibakar, Polda Banten Tangkap 11 Orang dan Ungkap Motif di Baliknya

“Sampai saat ini, statusnya masih sebagai saksi,” jelasnya, dikutip pada Rabu, 12 Februari 2025.

Penggeledahan dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri sebagai bagian dari penyelidikan yang masih berlangsung. 

Di garasi rumah Arsin, terlihat sebuah mobil putih yang menarik perhatian, terutama karena Arsin sempat viral karena gaya hidup mewahnya.

Hingga kini, sebanyak 44 saksi telah diperiksa terkait kasus ini, dan pihak kepolisian masih menunggu hasil analisis laboratorium forensik untuk mendapatkan bukti tambahan.

Baca Juga:
Menhan RI Sjafrie Lantik Deddy Corbuzier Jadi Stafsus, Faizal Assegaf: Sangat Memalukan, Tidak Profesional

“Penyelidikan ini juga didukung oleh metode scientific crime investigation dengan analisis dari laboratorium forensik,” tambah Trunoyudo.

Kasus ini bermula dari proyek pembangunan pagar laut yang memicu polemik di masyarakat.

Arsin mengklaim bahwa lahan yang kini dipagar sebenarnya merupakan daratan yang terkena abrasi, bukan wilayah laut. Namun, klaim tersebut diragukan karena tidak didukung dasar hukum yang jelas.

Sejumlah pihak menilai bahwa pembangunan pagar tersebut merugikan nelayan karena menghambat aktivitas mereka. Bahkan, ada dugaan proyek ini melanggar regulasi tata ruang pesisir.

Baca Juga:
Pengamat Nilai Presiden Prabowo Perlu Menyingkirkan Sosok Raja Kecil yang Melawan Perintah Efisiensi Anggaran

Polemik ini pun menarik perhatian pemerintah pusat. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap proyek ini.

Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) turut memeriksa Arsin dan 13 nelayan untuk menggali lebih dalam terkait pembangunan pagar laut yang menuai kontroversi ini.

Saat penyelidikan semakin intensif, keberadaan Arsin justru tidak diketahui. Rumahnya di Kecamatan Pakuhaji terlihat sepi, hanya menyisakan beberapa pekerja bangunan yang sedang melakukan renovasi.

Selain rumahnya yang kosong, kantor Desa Kohod yang berjarak sekitar satu kilometer dari kediamannya juga tampak lengang. Tidak ada aktivitas yang menunjukkan keberadaan Arsin atau pegawai desa lainnya.

Baca Juga:
Seorang Warga Palestina Tewas dan 1 Lainnya Terluka Parah oleh Pasukan Penjajah Israel di Barat Rafah

Kasus ini terus berkembang, terutama setelah muncul dugaan adanya kepentingan tertentu di balik proyek pagar laut ini. 

Pemerintah dan aparat kepolisian kini tengah mengusut legalitas pembangunan pagar tersebut serta menelusuri keterlibatan berbagai pihak yang terkait. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Peternakan Ayam di Kecamatan Pandarincang Ludes Dibakar, Polda Banten Tangkap 11 Orang dan Ungkap Motif di Baliknya

Kasus pembakaran peternakan ayam di Pandarincang berujung penangkapan 11 orang. Polisi mengungkap motif di balik kejadian ini.

Pemprov Sulawesi Tengah Siapkan Beberapa Strategi untuk Menjaga Ketersediaan Pasokan Pangan selama Tahun 2025

Beberapa strategi disiapkan Pemprov Sulawesi Tengah untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan selama tahun 2025.

Pemprov Sulawesi Barat Menyebar 30 Ribu Bibit Nila di Bendungan Kalambangan Banua Kabupaten Majene

30 ribu bibit ikan nilai disebarkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di Bendungan Kalambangan Banua Kabupaten Majene.

Sebanyak 15 Puskesmas di Kendari Sultra Membuka Layanan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Layanan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau PKG dibuka oleh 15 puskesmas di Kendari kepada seluruh masyarakat.

DPRD Parigi Moutong Akan Evaluasi Sistem Sewa Mobil Dinas

DPRD Parigi moutong berencana mengevaluasi sistem sewa mobil dinas, apakah sudah memenuhi standar efisiensi anggaran atau sebaliknya.

Berita Terkini

wave

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu


See All
; ;