Untuk Keperluan Bahan Baku Pelaku UMKM Produksi Aneka Makanan Camilan dan Minuman Pemanis, Permintaan Gula Aren di Lebak Cenderung Meningkat

Ket. Foto: Permintaan Gula Aren di Kabupaten Lebak Dikabarkan Cenderung Meningkat Source: (Foto/ANTARA/Mansur)

Rangkasbitung, gemasulawesi – Produksi gula aren dari Kediri, Provinsi Jawa Timur, membanjiri Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, untuk memenuhi permintaan konsumen di daerah tersebut.

Salah satu pedagang besar di Pasar Rangkasbitung, Fahri, mengatakan para pedagang mendatangkan gula aren dari Kediri sehubungan pasokan gula lokal yang menurun.

Dilaporkan jika permintaan gula aren di Kabupaten Lebak, Banten, cenderung meningkat untuk keperluan bahan baku pelaku UMKM produksi aneka makanan camilan dan minuman pemanis.

Baca Juga:
Terkait Dana Hibah, Pj Gubernur Sebut Telah Menandatangani untuk PMI Sulawesi Selatan Senilai 2 Miliar Rupiah

Selain itu, juga keperluan konsumsi keluarga, seperti untuk rujak dan kolak.

Sementara itu, produksi gula aren lokal dari Kabupaten Lebak mengalami penurunan, sehingga harga di pasaran melonjak.

Oleh sebab itu, pihaknya mendatangkan gula aren dari Kediri, Jawa Timur, agar memenuhi kebutuhan konsumen.

Baca Juga:
Meresahkan! Viral Penangkapan 10 Remaja Diduga Hendak Tawuran di Jakarta Barat, Sejumlah Senjata Tajam Turut Diamankan

Selain itu, juga harga gula aren Kediri, Jawa Timur, juga lebih murah jika dibandingkan dengan harga gula lokal.

Untuk harga, gula aren Kediri dijual 150 ribu rupiah, sedangkan gula aren lokal dijual 300 ribu rupiah per toros dengan kapasitas satuan 100 gula.

“Sekarang omzet pendapatan kami naik menjadi 50 juta rupiah dari yang sebelumnya 25 juta rupiah per pekan,” ujarnya.

Baca Juga:
Viral Kisah Maryati, Terima Pembayaran Ganti Rugi Lahan Sawahnya untuk Proyek Tol Jogja-Bawen Hanya Ratusan Ribu, Ternyata Ini Alasannya

Dikutip dari Antara, dia mengungkapkan pihaknya mendatangkan gula aren Kediri, Jawa Timur, sebanyak 8 ton per pekan.

Dia memaparkan gula aren tersebut dibeli pelanggan tetap yang sebagian besar para pedagang pengecer pasar tradisional Rangkasbitung.

Selama ini, permintaan gula aren tersebut cenderung meningkat setelah produksi gula lokal menurun.

Baca Juga:
Dokter RSJ Sambang Lihum Bongkar Penyebab Puluhan Warga di Banjarmasin Masuk Rumah Sakit Jiwa, Ternyata Bukan Hanya Karena Mabuk Kecubung

Terlebih curah hujan tinggi.

Dia menyampaikan jika ada juga gula aren lokal dipastikan relatif kecil.

Salah seorang pedagang, Yusuf, menyampaikan dirinya kini merasa kewalahan melayani permintaan konsumen cenderung meningkat sehingga omzet penjualan mengalami kenaikan 100 persen.

Baca Juga:
Usai Video Cekcok Warga dan TNI di Bendungan Pleret Viral, 8 Jukir yang Terlibat Datangi Kantor Koramil Semarang Barat, Sampaikan Hal Ini

“Biasanya, omzet pendapatan 40 juta rupiah per bulan sekarang menjadi 80 juta rupiah per bulan,” jelasnya.

Dia mengakui sejak 2 bulan terakhir membawa berkah dikarenakan permintaan gula aren meningkat.

Selain dari Kediri, pihaknya juga terpaksa mendatangkan gula aren dari Pandeglang. (Antara)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini