Semarang, gemasulawesi - Video cekcok antara sejumlah juru parkir dan anggota TNI di Bendungan Pleret, Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang, telah menjadi viral di media sosial.
Dalam insiden tersebut, delapan juru parkir di di Bendungan Pleret yang terlibat akhirnya mengunjungi kantor Koramil 01/Semarang Barat untuk meminta maaf atas tindakan mereka.
Dalam rekaman yang beredar luas di media sosial, terlihat juru parkir berteriak kepada anggota TNI yang sedang memberikan imbauan mengenai bahaya aktivitas 'surfing' di area tersebut.
Satu dari mereka tampak sangat marah, sambil merekam dan mendesak agar kejadian itu diviralkan.
"Ini sudah sejak lama. Hiburan masyarakat. Jangan cari muka," teriak salah satu juru parkir dalam video tersebut, sambil menunjuk-nunjuk anggota TNI.
Kejadian ini memicu ketegangan yang meningkat, dengan pria tersebut terus meneriakkan permintaan agar video tersebut menjadi viral.
Setelah video tersebut menyebar luas, delapan juru parkir yang terlibat datang ke kantor Koramil 01/Semarang Barat untuk membuat video permintaan maaf.
Dalam video tersebut, salah satu juru parkir menyatakan, "Kami warga Kelurahan Barusari minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Koramil 01 Semarang Barat dan Bapak Dylan Andreas. Kami mohon maaf atas viralnya video tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi kejadian ini."
Baca Juga:
Dilindungi Polisi, Pemukim Penjajah Israel Melakukan Ritual Talmud di Kompleks Masjid Al Aqsa
Pernyataan ini menunjukkan usaha mereka untuk memperbaiki hubungan dan mengatasi dampak dari insiden tersebut.
Sersan Mayor Dhiyan Andrela, anggota TNI yang terlibat dalam kejadian tersebut, menjelaskan bahwa tindakan yang diambilnya adalah bagian dari tugas untuk memberikan imbauan tentang bahaya aktivitas yang dilakukan di area terlarang.
"Tujuan kami adalah memberikan edukasi tentang bahaya aktivitas ini sesuai dengan larangan dari papan pengumuman BBWS. Kami hanya ingin memastikan keselamatan masyarakat," kata Dhiyan saat memberikan klarifikasi.
Danramil 13/Semarang Selatan Mayor Arh Sujono juga telah membenarkan bahwa delapan juru parkir yang terlibat dalam insiden tersebut telah meminta maaf.
"Mereka telah datang dan secara resmi meminta maaf. Kami menghargai upaya mereka untuk menyelesaikan masalah ini," ungkap Sujono.
Insiden ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang baik antara aparat dan masyarakat.
Video viral tersebut menjadi pengingat akan perlunya dialog konstruktif untuk menghindari ketegangan dan memastikan keselamatan bersama. (*/Shofia)