Usai Video Cekcok Warga dan TNI di Bendungan Pleret Viral, 8 Jukir yang Terlibat Datangi Kantor Koramil Semarang Barat, Sampaikan Hal Ini

Sejumlah warga yang viral usai cekcok dengan anggota TNI gegara tak terima dilarang bermain di Bendungan Pleret sampaikan permohonan maaf.
Sejumlah warga yang viral usai cekcok dengan anggota TNI gegara tak terima dilarang bermain di Bendungan Pleret sampaikan permohonan maaf. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @fakta.indo

Semarang, gemasulawesi - Video cekcok antara sejumlah juru parkir dan anggota TNI di Bendungan Pleret, Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang, telah menjadi viral di media sosial. 

Dalam insiden tersebut, delapan juru parkir di di Bendungan Pleret yang terlibat akhirnya mengunjungi kantor Koramil 01/Semarang Barat untuk meminta maaf atas tindakan mereka.

Dalam rekaman yang beredar luas di media sosial, terlihat juru parkir berteriak kepada anggota TNI yang sedang memberikan imbauan mengenai bahaya aktivitas 'surfing' di area tersebut. 

Satu dari mereka tampak sangat marah, sambil merekam dan mendesak agar kejadian itu diviralkan. 

Baca Juga:
Mengenai Lututnya, Pasukan Penjajah Israel Melepaskan Tembakan kepada Seorang Pemuda Palestina di Pos Pemeriksaan Dekat Betlehem

"Ini sudah sejak lama. Hiburan masyarakat. Jangan cari muka," teriak salah satu juru parkir dalam video tersebut, sambil menunjuk-nunjuk anggota TNI. 

Kejadian ini memicu ketegangan yang meningkat, dengan pria tersebut terus meneriakkan permintaan agar video tersebut menjadi viral.

Setelah video tersebut menyebar luas, delapan juru parkir yang terlibat datang ke kantor Koramil 01/Semarang Barat untuk membuat video permintaan maaf. 

Dalam video tersebut, salah satu juru parkir menyatakan, "Kami warga Kelurahan Barusari minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Koramil 01 Semarang Barat dan Bapak Dylan Andreas. Kami mohon maaf atas viralnya video tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi kejadian ini." 

Baca Juga:
Dilindungi Polisi, Pemukim Penjajah Israel Melakukan Ritual Talmud di Kompleks Masjid Al Aqsa

Pernyataan ini menunjukkan usaha mereka untuk memperbaiki hubungan dan mengatasi dampak dari insiden tersebut.

Sersan Mayor Dhiyan Andrela, anggota TNI yang terlibat dalam kejadian tersebut, menjelaskan bahwa tindakan yang diambilnya adalah bagian dari tugas untuk memberikan imbauan tentang bahaya aktivitas yang dilakukan di area terlarang. 

"Tujuan kami adalah memberikan edukasi tentang bahaya aktivitas ini sesuai dengan larangan dari papan pengumuman BBWS. Kami hanya ingin memastikan keselamatan masyarakat," kata Dhiyan saat memberikan klarifikasi.

Danramil 13/Semarang Selatan Mayor Arh Sujono juga telah membenarkan bahwa delapan juru parkir yang terlibat dalam insiden tersebut telah meminta maaf. 

Baca Juga:
Menguak Pesona Tersembunyi Gunung Sago dengan Kaldera Spektakuler dan Pendakian Menantang di Sumatera Barat

"Mereka telah datang dan secara resmi meminta maaf. Kami menghargai upaya mereka untuk menyelesaikan masalah ini," ungkap Sujono.

Insiden ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang baik antara aparat dan masyarakat. 

Video viral tersebut menjadi pengingat akan perlunya dialog konstruktif untuk menghindari ketegangan dan memastikan keselamatan bersama. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Geger! Seorang TNI Terlibat Adu Mulut dengan Warga yang Tak Terima Ditegur untuk Tidak Bermain di Bendungan Pleret Semarang yang Lagi Viral

Viral di media sosial video yang memperlihatkan warga cekcok dengan anggota TNI gegara tak terima dilarang bermain di Bendungan Pleret.

Diduga Menembak Warga, Oknum TNI AU Dipastikan Akan Diproses Hukum Sesuai dengan Prosedur yang Berlaku

Oknum TNI Angkatan Udara yang diduga menembak warga dipastikan akan diproses hukum sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Dijanjikan 3 Anaknya Masuk Akpol dan TNI, Ibu di Sumatera Utara Ini Malah Jadi Korban Penipuan hingga Rp4 Miliar, Begini Kronologinya

Lestina Barus, seorang warga di Sumatera Utara menjadi korban dugaan penipuan modus masuk Taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

Ciptakan Kondisi Lingkungan yang Kondusif, Kolaborasi Dibangun antara Pemerintah Kota Palu dan TNI

TNI dan Pemerintah Kota Palu membangun kolaborasi dengan tujuan menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif.

Terkait Pengiriman Pasukan Perdamaian Indonesia ke Jalur Gaza, Panglima TNI Ungkap Masih Menunggu Resolusi dan Mandat dari PBB

Panglima TNI menyampaikan pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke Jalur Gaza, Palestina masih menunggu resolusi dan mandat dari PBB.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;