Internasional, gemasulawesi – Pemukim ilegal penjajah Israel telah melakukan ritual Talmud di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur di bawah perlindungan polisi penjajah Israel.
Para saksi melaporkan para pemukim penjajah Israel melakukan tur provokatif secara berkelompok sementara pasukan penjajah Israel memberlakukan pembatasan terhadap jemaah Muslim yang masuk.
Berdasarkan status quo yang ditetapkan di tahun 1967, hanya umat Islam yang dapat beribadah di dalam al-Haram al-Sharif, yang juga dikenal sebagai Masjid Al Aqsa.
Umat non-Muslim dapat mengunjungi tempat tersebut, namun, tidak dapat beribadah, termasuk melakukan ritual Talmud.
Di sisi lain, dalam pernyataannya pada hari Minggu, tanggal 21 Juli 2024, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan penjajah Israel harus menghadapi hukuman atas tindakannya yang cukup berat untuk mencegah siapa pun dari mempertimbangkan kekejaman seperti itu lagi.
Hal tersebut disampaikannya di pesawat dalam perjalanan pulang dari Republik Turki Siprus Utara.
“Penjajah Israel harus menghadapi konsekuensi atas tindakannya, memastikan bahwa hukuman berfungsi sebagai pencegah yang kuat terhadap siapa pun yang mempertimbangkan kekejaman seperti itu lagi,” ujarnya.
Dia juga mendesak Amerika Serikat untuk memberikan tekanan pada penjajah Israel, menarik dukungannya terhadap Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri penindasan di Jalur Gaza.
Disebutkan jika Netanyahu akan bertemu dengan Joe Biden pada hari Selasa, tanggal 23 Juli 2024 dan akan menyampaikan pidato di Kongres Amerika Serikat di hari Rabu, tanggal 24 Juli 2024,
Kantor Netanyahu mengatakan Perdana Menteri penjajah Israel akan terbang ke Amerika Serikat di hari Senin pagi, tanggal 22 Juli 2024.
Sementara itu, Menteri Energi Eli Cohen telah menolak kemungkinan penarikan pasukan penjajah Israel dari Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
“Kontrol penjajah Israel atas koridor itu memotong jalur penting penyelundupan senjata dari Mesir ke Jalur Gaza,” tuturnya. (*/Mey)